Jumat, 01 Maret 2024

Fungsi Kalénder Hanya Penanda Tanggal Bukan Penanda Musim

 

Kalender tidak lagi berfungsi sebagai penanda musim. Hal tersebut bisa kami konfirmasi. 
Dunia tidak lagi sinkron dengan kalender. Hal tersebut bukan karena peredaran bumi terhadap matahari berubah apalagi keluar dari orbit. Begitupula, bulan tidak pernah melenceng dari jalur semestinya dia mengitari bumi. 

Semua terjadi karena ulah manusia.  

Namun, saya tidak akan membicarakan hal tersebut terlalu panjang lebar. Mari kita membicarakan hal yang sederhana dimana kebetulan terjadi di depan mata. Bukan perkara politik global atau wacana pergantian kekuasaan. Ini tentang peran kalénder yang tidak berguna.

Tentu hanya pada situasi tertentu, kalender menjadi tidak berguna. Misal, perkara memprediksi kenaikan harga bahan pangan. 

Coba perhatikan, kenaikan harga biasa terjadi beberapa hari menjelang hari raya. Mungkin semata faktor budaya konsumsi yang meningkat pada momen Lebaran. Kapan tahu akan ada peningkatan permintaan tentu setelah melihat kalender. 

Sekarang saya sedang berada di tepian pesawahan. Memandangi hamparan lahan yang baru saja dibajak. Belum ada kegiatan memanen, tentu saja membutuhkan waktu hingga tiga sampai empat bulan ke depan. 

Dalam waktu sekian bulan tersebut, bisakah petani memperkirakan harga pangan? Mungkin nanti di masa panen harga beras akan turun. Penawaran melimpah di banyak tempat. Sentra produksi beras sedang dibanjiri stok. 

Ah, itu cerita masa lalu. 

Sulit untuk memprediksi harga pangan. Meskipun kita bisa tahu kapan hari besar dirayakan.  

Sekarang, kenaikan harga pangan terjadi  jauh sebelum hari raya. Pengamat ekonomi bisa saja mengarang cerita tentang penyebab kenaikan harga. Mungkin karena stok menipis, permintaan jelang tahun politik atau kurs nilai tukar dollar yang stabil bahkan perang Timur Tengah pun bisa dikait-kaitkan. 

Artinya, kalender hanya penanda kapan para tengkulak harus bersepakat menaikan harga. Kalender pula sebagai jadwal kapan berita harus disiarkan untuk menyebar kepanikan.