Senin, 25 November 2013

Meningkatkan Motifasi Bertani Orang Desa

Petani bersemangat
Motifasi bertani orang desa secara umum  tidak jauh dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan tabungan disaat membutuhkan. Ya, apabila diperhatikan ternyata motifasi seperti itu tidak cukup untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Para petani di pedesaan sepertinya enggan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki karena merasa sudah cukup dengan apa yang telah diraih.
Teman saya pernah menyarankan untuk mengganti motifasi petani itu menjadi motifasi untuk mencari keuntungan selayaknya pedagang. Tetapi, ternyata ada kesulitan untuk mengubah motif itu karena sepertinya sudah menjadi karakter petani di negara terbelakang yang berniat sekedar memenuhi kebutuhan pokok (subsisten).  Karakter itu sudah menjadi keumuman, di luar faktor keterbatasan modal dan kesulitan akses terhadap faktor-faktor penunjang pertanian.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya hal yang paling mungkin adalah meningkatkan motifasi petani itu sendiri. Apabila selama ini petani berpikir untuk memenuhi kebutuhan pokok satu generasi (seiring dia hidup) maka ditingkatkan menjadi memenuhi kebutuhan untuk dua, tiga atau bahkan beberapa generasi masa depan. Dengan meningkatnya motifasi ini, diharapkan petani memiliki keinginan untuk berinvestasi dalam rangka meningkatkan produktifitas pertaniannya di masa depan.
Meningkatkan motifasi ini perlu adanya proses penyatuan persepsi dalam bentuk pembuktian kinerja (contoh nyata). Karakter petani di pedesaan memang tidak suka hal yang bersifat teoritis dan abstrak apalagi fantasi. Petani perlu contoh kongkrit sebagai pembuktian antara pola pikir dengan pembangunan fisik.
Para petani mencari kesuksesan dalam tiga hal: 1) secara finansial petani memiliki barang modal untuk mengembangkan usaha di masa depan; 2) secara sosial petani berkeinginan untuk berbagi diantara sesama warga desa dan 3) secara spiritual petani merasa puas ketika meninggalkan infrastruktur yang memadai untuk keluarga dan generasi setelahnya.
Jadi, para petani yang bisa meningkatkan motifasi maka sepertinya tidak harus 'digusur' untuk menjadi lebih maju. Petani secara mandiri akan meningkatkan produktifitas pertaniannya dan berusaha terus mencapainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...