Senin, 25 November 2013

Rumah yang Produktif

Mengapa sebuah bangsa bisa bangkit? Pertanyaan itu memang terdengar begitu berat untuk dijawab. Tetapi, tentu saja sebagai warga desa kita tidak harus berusaha terlalu keras untuk menjawabnya. Ada hal sederhana untuk bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satunya_ dan yang paling mungkin_ adalah dengan memulainya dari rumah kita.
Caranya? Jadikan rumah kita sebagai rumah yang produktif. Menciptakan kultur produktifitas pada suatu masyarakat dapat dimulai dari rumah. Kultur produktifitas ini menjadi jalan manusia untuk bangkit menuju kemakmuran hidup. Kemakmuran hidup setiap orang secara individu memang berbeda. Untuk itu, setiap orang bisa mendefinisikan kemakmurannya masing. Ingin seperti apa dia nanti di masa depan dan bagaimana meraihnya setiap orang harus bisa menjabarkannya.
Apabila gambaran masa depan itu sudah ada, maka selanjutnya kita bisa menggambarkan rumah yang diidamkan. Tentu saja, rumah kita tidak saja berfungsi sebagai tempat tinggal saja tapi juga bisa sebagai tempat untuk 'menghasilkan sesuatu'.  Sesuai dengan impian kita, setiap orang bisa menggambarkan seperti apa rumah yang sesuai dengan profesi atau kegiatan kesehariannya.
Sebagai contoh, rumah keluarga saya adalah rumah sederhana yang didesain sebagai rumah petani. Kami membangun tiada henti sesuai dengan gambaran yang diidamkan. Setiap detail rumah diciptakan untuk mendukung produktifitas pertanian. Kandang ternak, kolam ikan dan gudang pangan serta peralatan disesuaikan kontur tanah yang ada. Alhasil, pelan tapi pasti kami memiliki rumah yang nyaman untuk ditinggali sekaligus bisa menjadi tempat untuk berproduksi.
Ada banyak contoh yang bisa disampaikan. Namun yang pasti, rumah yang produktif ini turut serta membangun kultur produktifitas setiap individu.  Rumah  sebagai tempat pertama dalam mendidik manusia yang berkualitas harus didesain untuk mendukung minat dan bakatnya. Banyak rumah nyaman yang bisa melahirkan penulis-penulis terkenal, arsitek atau seorang dokter.
Kultur produktifitas ini lahir dari semangat untuk maju. Semangat biasanya lahir dari jiwa manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Penciptaan semangat itu dari rumah menjadi poin penting dari tulisan ini. Jika selama ini banyak warga desa yang membuat rumah alakardanya saja_tanpa perhatian ke arah sana_ maka sudah saatnya rumah menjadi sarana untuk menuju kemakmuran warga desa baik secara individu maupun kolektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...