Minggu, 08 Juni 2014

Investasi Waktu untuk Membangun

Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (Al-Jatsiyah (45) ayat 24)

Sumber : Google
Waktu menjadi hal yang sering dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Entah bagaimana kita akan melihat waktu ini. Sebagai sesuatu yang begitu berharga ataukah sekedar sesuatu yang 'biasa' saja.
Bagaimana orang memandang waktu memang sangat dipengaruhi dari pola pikir orang itu, budaya yang menyertainya dan ritme hidup yang dijalaninya. Ada orang yang memandang waktu adalah modal tidak terelakan dari kehidupan sehingga dia sangat menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan optimal. Detik demi detik dari kehidupan adalah suatu bentuk perjuangan mengisi kekosongan jiwa dan pikiran. Ada juga yang menganggap waktu adalah suatu sistem hidup yang biasa terjadi dan tidak perlu merasa cemas karenanya. Pemikiran yang terlalu keras akan waktu hanya akan membuat pikiran menjadi kalut dan tidak pernah merasa cukup untuk melakukan banyak hal.
Dalam berbagai budaya banyak disebutkan bagaimana waktu bertindak sebagai hakim bagi dunia ini. Waktulah yang menentukan kapan hidup ini dimulai dan kapan harus mengakhirinya. Ada banyak ilmuwan yang terus mencari jawaban atas seberapa pentingkah waktu bagi kehidupan manusia. Bagaimana waktu bisa begitu berpengaruh bagi kehidupan. Apakah manusia bisa tunduk pada waktu ataukah mereka menjadi penakluk waktu. Berbahagialah bagi mereka yang bisa menggunakan waktunya dengan banyak kebaikan.
Ketika waktu bertindak seperti hakim, manusia seakan dipersalahkan karena tidak bisa menggunakannya dengan baik. Alhasil, ketidakberesan terjadi. Namun, kebebasanlah yang didapatkan bagi mereka yang bisa memanfaatkan waktu. Ketika waktu menghakimi, mereka serasa diburu. Tetapi keleluasaanlah yang didapat ketika waktu memberikan kebijaksanaan baginya. Keleluasaanlah inilah yang harus diciptakan oleh pikiran kita. Dengan pikiranlah, kita bisa menyesuaikan diri dengan waktu.
Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan waktu adalah orang-orang yang bisa mengatur kehidupannya baik dalam kesehariannya ataupun masa depan dalam jangka panjang.    Pemahaman seseorang akan waktu menjadi alat untuk menyesuaikan diri dengan ritme alam. Kita dianugerahi oleh insting yang bisa menyelaraskan fisik, mental dan pikiran kita dengan waktu yang sedang berjalan.  Tentu saja insting itu bisa berjalan selaras ketika dia memahami bahwa waktu adalah sarana untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan bukan sebagai perampok yang menodongkan senjata untuk membunuhnya.

Investasi Waktu Demi Perubahan Infrastruktur dan Sosial
Perubahan yang kita inginkan diawali dengan membayangkan apa yang akan dilakukan dalam pikiran. Semua yang terjadi di dunia ini berawal dari pikiran. Tentu saja sebelum semua hal nyata terjadi maka kita harus menginvestasikan waktu kita untuk memikirkan dan membayangkan apa yang akan dikerjakan dikemudian hari.
Dengan pikiran juga, kita bisa mengatur waktu. Waktu akan sama dimana pun berjalan detik demi detik tetapi pikiran manusia punya andil untuk membuat waktu itu menjadi sangat berharga. Apabila kita tidak sadar akan arti penting mengatur waktu, maka jangan berharap banyak akan ada perubahan yang terjadi di masa depan dalam hidup kita. Ketika kita dihadapkan dengan situasi sulit, maka pikiran juga yang bisa mengaturnya walaupun waktu terus berjalan sedangkan kita hanya dihadapkan pada kebingungan.
Kebingungan itulah yang membuat waktu terasa tidak cukup untuk memikirkan dan melakukan banyak hal. Seakan kita dihadapkan pada kenyataan bahwa waktu terus mendesak. Padahal dengan melatih pikiran kita, kita bisa mendahulukan hal mana yang dianggap lebih prioritas dibandingkan yang lain. Itulah yang dimaksud dengan pola perencanaan pembangunan yang mesti dilakukan dalam segala lini kehidupan.
Kita mungkin merasakan kelambanan pembangunan di desa ini. Waktu bertahun-tahun tidak terjadi banyak perubahan. Untuk itu, filosofi investasi waktu untuk pembangunan harus kita terapkan.
Pertama, pusatkan pikiran kita untuk membuat rencana masa depan. Cukup beberapa menit sebelum memulai hari kita persiapkan rencana kerja kita. Apabila kita berlatih untuk membuat rencana harian maka biasanya kita bisa membuat rencana jangka panjang seiring bertambahnya ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Kedua, sebagai makhluk hidup sebaiknya kita menyesuaikan hidup kita dengan ritme alam. Layaknya para petani yang menanam pada musimnya, maka diluar itu pun kita bisa mengikuti ritmenya. Jika fisik, jiwa dan pikiran kita menyesuaikan dengan ritme alam maka kerja kita akan serasa harmoni. Harmonisasi dalam pembangunan sangat diperlukan supaya tidak membuat kita tertekan secara emosional. Dan tentu saja sudah menjadi hukum alam, perubahan mengikuti ritme alam karena jika kita mencoba untuk melawannya maka kekacauan biasa terjadi. Misalnya, membangun jalan di musim penghujan biasanya sulit dilakukan untuk itu kita rencanakan itu dimusim kemarau.
Ketiga, tempatkan rencana-rencana kita dalam pikiran bawah sadar kita. Banyak memikirkan masa depan merupakan salah satu metodenya. Jika suatu hari diperlukan maka rencana-rencana itu bisa kembali teringat dan kita tidak kebingungan karena bawah sadar kita sudah 'merekamnya'. Kapasitas otak manusia hanya sekitar 10 % untuk bisa mengingat tetapi begitu banyak memori yang bisa ditanamkan. Jika suatu hari diperlukan, kita bisa mencarinya layaknya komputer mencari data. Kita hanya perlu berkonsentrasi dengan penuh ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...