Minggu, 08 Juni 2014

Keluarga sebagai Mastermind

Sumber : Google
Membentuk mastermind  ketika sedang menjalani proses pembangunan desa memang perlu dilakukan. Sebagai manusia kita tidak bisa bekerja sendirian. Mastermind  adalah proses menyatukan pikiran dari dua orang atau lebih sehingga tercipta energi maksimal untuk mencapai suatu tujuan. Keluarga bisa kita ajak untuk itu.
Membentuk mastermind dalam pembangunan pedesaan begitu penting, terutama keluarga, karena tujuan dari proyek yang sedang dijalankan sebaiknya mendapatkan dukungan dari keluarga. Setiap anggota akan menyebarkan pikiran positif mereka dan saling menerima untuk memperkokoh keyakinan akan tercapainya sebuah cita-cita. Dalam kehidupan keseharian, peran anggota keluarga sangat dominan karena di desa setiap warganya masih memiliki hubungan kekerabatan. Untuk itu, sebelum kita mengajak orang lain sebagai tempat berdiskusi dan bertukar pikiran maka alangkah baiknya  kerabat terdekat bisa diajak bicara. Kita tidak berharap proyek yang kita kerjakan gagal begitu saja karena tidak adanya dukungan dari kerabat terdekat.
Keluarga lebih mengerti karakter kita karena sudah saling kenal sejak lama. Apa yang kita utarakan untuk kebaikan bersama akan lebih dapat dimengerti bila dibandingkan orang lain. Membangun desa pada dasarnya memperbaiki kondisi kehidupan keluarga. Saya yakin jika kita ajak diskusi dengan cara-cara yang elegan maka anggota keluarga bisa menjadi anggota mastermind yang loyal. Ada banyak usaha keluarga yang berkembang karena setiap anggotanya saling memancarkan pikiran yang saling mendukung. Jika ada saja ketidak sepahaman maka bisa menjadi batu sandungan bagi rencana yang sudah tersusun rapih.
Keluarga juga yang akan meneruskan cita-cita kita kelak. Bila anggota keluarga sudah memiliki kesepahaman dalam menentukan tujuan maka secara sukarela mereka akan meneruskan cita-cita kita. Saya mengamati ada beberapa usaha yang telah dirintis sejak lama oleh si orang tua tetapi tidak diteruskan oleh anak-anaknya. Padahal jika diteruskan bisa menjadi penggerak roda perekonomian desa di masa depan.
Proses Penyatuan Pikiran
Berdasarkan teori, pikiran kita memancarkan energi yang bisa ditangkap oleh pikiran orang lain layaknya gelombang radio. Diantara dua orang atau lebih, ada kegiatan saling mempengaruhi pikiran masing-masing. Apabila kita memiliki tujuan utama dalam hidup untuk membangun desa, maka keluarga sebagai anggota mastermind memberikan respon positif. Udara menghantarkan media perantara gelombang pikiran kita, baik berupa ide atau rencana-rencana masa depan. Mungkin, gagalnya meyakinkan orang di sekitar kita karena tidak adanya usaha untuk menyampaikan pemikiran kita dengan baik.
Diskusi keluarga yang biasa dilakukan merupakan budaya yang harus dipelihara. Ada kedekatan secara emosional antara anggota keluarga sehingga proses 'memancarkan' ide lebih mudah dipahami. Mereka lebih mengerti karakter kita. Dalam diskusi informal, mereka akan mendengarkan dan percaya akan apa yang diucapkan karena diungkapkan dengn ketulusan hati. Tidak ada maksud lain selain untuk kebaikan orang di sekitar kita. Kerja keras yang selama ini dilakukan, menjadi modal untuk semakin meyakinkan akan ide dan rencana yang kita sampaikan.
Mungkin ada sedikit ketidak percayaan dalam hati kita pada kemampuan anggota keluarga kita. Itu pulalah yang membuat mereka tidak percaya pada apa yang kita sampaikan. Menyediakan waktu khusus dalam suasana yang mendukung diharapkan dalam membangkitkan kepercayaan mereka. Ini perlu dilakukan karena anggota matermind adalah orang-orang yang saling mempercayai akan apa yang dibicarakan bukan sebaliknya malah meremehkan.
Kesukarelaan anggota untuk saling mendengar dan memberikan saran menjadi kekuatan tersendiri bagi kebangkitan jiwa. Dikala kita menghadapi situasi sulit justru merekalah yang memberikan suntikan semangat. Keluarga kita tanpa pamrih untuk ikut serta berpikir dan merasakan apa yang sedang kita rasakan. Dengan merekalah kuonsultasi gratis, tanpa mengharapkan bayaran.
Harmonisasi pikiran adalah syarat mutlak. Apa pun di dunia ini begerak harmonis sesuai dengan fitrahnya. Dengan begitulah akan tercipta kehidupan yang indah. Harapan masa depan kita dimulai dari kerharmonisan pikiran dengan orang lain. Keharmonisan memperkecil konflik bahkan menguatkan persatuan diantara sesamanya. Penyatuan jiwa dalam kehidupan jasmani adalah sangat penting karena dengan begitulah peradaban muncul di muka bumi. Membangun rumah, misalnya, seorang arsitek harus menyesuaikan pikirannya dengan pemilik rumah agar keduanya sama-sama puas. Begitupun masa depan desa yang kita tunggali, semua berawal dari penyatuan pemikiran kemudian diterapkan dalam wujud pembangunan fisik. Kekacauan biasanya terjadi karena sejak awal adanya ketidakharmonisan pikiran para pelaksana proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...