Anggapan orang tentang hobi memang
berbeda-beda. Ada yang menganggap bahwa hobi hanyalah cara orang untuk
membuang-buang waktu. Tetapi, ada juga yang menganggap adalah hobi adalah
bagian terpenting dalam hidupnya. Bagaimana kita menganggap arti penting sebuah
hobi, memang berpengaruh pada bagaimana kita memanfaatkan hobi itu. Banyak
orang yang menganggap hobi hanyalah sekedar hobi. Ada juga yang menjadikan hobi
itu sebagai jalan hidup yang diseriusi.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
bahwa hobi menjadi salah satu cara kita untuk mengembangkan kreatifitas. Bagi
anak-anak hobi adalah bagian dari pendidikan mental. Bagi orang dewasa, hobi
bisa menjadi terapi bagi jiwa yang penuh dengan tekanan lingkungan. Dengan
mengembangkan hobi, pikiran menjadi lebih jernih sehingga kita lebih siap
kembali kepada rutinitas kerja atau sekolah.
Anak-anak harus diajari untuk mengembangkan
sedikitnya dua hobi __satu, hobi
mengumpulkan, yang lain, hobi kreatif. Saya yakin bahwa variasi hobi ini
mengembangkan banyak kecakapan mental mereka dan memberi mereka jendela dunia.
Variasi hobi ini membuat mereka berpusat kepada dunia, ketimbang kepada diri
sendiri.[1]
Dengan mengembangkan hobi, cakrawala berpikir
kita bisa menjadi lebih terbuka. Seseorang selalu ada keinginan untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Dengan hobi, sikap egosentris bisa diredam sehingga ada
perasaan siap bersaing dengan sehat. Sportifitas, menjadi ciri bagi penyuka hobi
permainan. Dalam realita, penyuka seni bisa lebih punya rasa yang kuat untuk
mengatur diri dan orang-orang di sekitarnya.
Dan memang demikianlah kenyataannya. Banyak
contoh seseorang yang bisa sukses berkat mengembangkan hobinya. Ada pemain sepakbola
yang berawal dari hobi bermain sepakbola. Ada pengusaha yang sukses dengan
diawali kesukaannya berdagang.
Sayang, masih banyak orang yang meremehkan
hobi. Akibatnya, pendidikan formal kita kurang memfasilitasi hobi setiap
individu padahal itu bisa menjadi sarana untuk mengasah bakat peserta didik. Di
masyarakat, sikap ini membuat hobi tidak terorganisir padahal itu bisa menjadi
sarana untuk bertukar pikiran dan membangun relasi.
Seseorang yang bisa mengembangkan hobinya
mempunyai nilai plus di masyarakat. Dia turut serta membangun sektor yang
biasanya belum banyak digeluti warga. Contoh, hobi olahraga bisa mendorong
banyak orang untuk turut serta berolahraga. Begitu juga dengan hobi seni, bersosial
media dan lain-lain.
Mulai sekarang, sudah saatnya menjadikan hobi
sebagai sarana untuk membangun masyarakat. Baik itu membangun kualitas
sumberdaya manusia hingga membangun sarana fisik yang diperlukan oleh warga. Masyarakat
yang dinamis biasanya menjadi ciri masyarakat yang produktif. Produktifitas
menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...