Tidak mudah menentukan definisi manakah yang
paling cocok dalam mengambil pengertian pembangunan masyarakat desa pada suatu
negara. Banyak yang mengidentifikasikan bahwa pembangunan masyarakat desa
sebagai usaha-usaha perbaikan setempat yang bisa dicapai dengan keinginan
masyarakat untuk bekerja sama (T.R. Batten, 1957). Oleh karena itu setiap
bangsa memiliki ideal tertentu mengenai pembangunan masyarakat desa yang
diidam-idamkannya. Idaman tersebut dapat kita perhatikan secara eksplisit atau
inplisit dalam falsafah negara, undang-undang dasar negara bersangkutan.
Sering terdapat berbagi bentuk dan variasi
wajah masyarakat dalam lingkungan suatu negara terntentu, walaupun telah diikat
oleh persamaan filsafat/keyakinan hidup, ekologi lingkungan yang relatif sama
dan sosial budaya yang berasal dari muara yang sama pula. Berdasarkan uraian di
atas maka tidak heran jika terdapat bermacam pengertian tentang pembangunan
masyarakat desa.
Pengertian Pembangunan Masyarakat Desa
Pembangunan masyarakat desa berasal dari kata community
development yang dapat diartikan sebagai suatu proses, metode atau sebagai
suatu gerakan, begitulah menurut Irwin Sanders (Lee J. Cary, 1971). Community
Development sebagai suatu proses berarti suatu aksi sosial yang didalamnya
warga dari masyarakat mengorganisasi diri mereka sendiri untuk planning,
action, menentukan needs & problems individu maupun orang
banyak, membuat berbagai bentuk kegiatan untuk kepentingan, masyarakat dengan
menggunakan segala daya masyarakat semaksimal mungkin dan jika terpaksa meminta
bantuan pemerintah atau dari luar negeri. Dari sumber yang sama JD. Mezirov
mengemukakan bahwa community development sebagai proses perencanaan dan
mengorganisir usaha-usaha untuk membantu individu-individu ataupun masyarakat
sehingga tercapai sikap-sikap tertentu, kecakapan-kepcakapan dan konsep-konsep
untuk partisipasi mereka yang demokratis di dalam solusi yang efektif dalm
range yang mungkin dari suatu masyarakat dengan menggunakan kemampuan mereka
sendiri.
Community Development sebagai suatu metode:
· Sebagai induksi dan manajemen pendidikan dari semacam interaksi antara
perorangan dengan masyarakat untuk kemajuan keduabelah pihak.
· Sebagai sarana untuk mengajar orang dewasa untuk memanfaatkan timing dan
squense daripada aktifitas dalam menyelesaikan suatu proyek melalui
tingkat-tingkat yang lebih lanjut untuk mencapai cita-cita yang diidam-idamkan.
Pembangunan masyarakat desa yang untuk
selanjutnya disebut dengan PMD sebagai suatu gerakan dalam berbagai bentuk
aktifitas misalnya dalam sektor kesehatan, pertanian, industri, rekreasi dan
lain-lain. Arthur Duncan menekankan
bahwa pembangunan masyarakat sebagai program meliputi segala bentuk
pengorganisasian yang dapat mempengaruhi untuk peningkatan:
· Tingkat hidup masyarakat
· Kapasitas untuk integrasi
· Penentuan sendiri masyarakat
Hal itu diarahkan kepada empat elemen yang
terpenting:
1. Perencanaan program
2. Mendorong selfhelp
3. Bantuan teknis dan
4. Megintegrasikan berbagai sektor untuk membantu kemajuan masyarakat.
Dari uraian di atas jelas bahwa
definisi-definisi tersebut dikembangkan dalam konteks demokrasi (liberal) di
Barat yang kadang-kadang belum tentu sesuai dengan kondisi mental atau struktur
kebudayaan masyarakat lain, terutama di dunia ketiga. Namun demikian
prinsip-prinsip community development dapat diaplikasikan ke dalam
masyarakat kita sepanjang tidak merusak atau disesuaikan dengan
cita-cita/filsafat hidup bangsa.
Dalam PMD ada sesuatu yang mendorong individu
untuk melibatkan dirinya dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan atau
meningkatkan ke taraf yang lebih tinggi. Dengan kata lain, PMD akan mendorong
terjadinya perubahan yang mulai dari jiwa/batin (perubahan persepsi, sikap dan
seterusnya) setiap/beberapa individu yag berengaruh atau tidak yang pada
akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan sosial (social change).
Perubahan sosial adalah suatu proses yang didalamnya terjadi perubahan struktur
dan fungsi dari suatu sistem sosial (EM. Roger, Shoemaker, 1971). Perubahan
sosial pada umumnya diartikan sebagai pertumbuhan dan perkembangan yang
mengahsilkan tambahan kualitatif dan kuantitatif.
Perubahan sosial dapat mengakibatkan kemajuan
atau kemunduran, kesenangan atau kesusahan. Perubahan sosial dewasa ini
berlangsung lebih cepat ketimbang beberapa ratus tahun lalu (A. Sanusi, 1975).perubahan
sosial itu merupakan efek dari komunikasi yang prosesnya melalui inovasi, intervensi, diffusi dan konsekuensi-konsekuensi.
Perubahan sosial itu dapat terjadi karena sumber-sumber yang berasal dari dalam
(internal) sistem sosial. Apabila perubahan itu berasal dari dalam dapat
mengakibatkan perubahan immanent, lalu hal itu dapat menjadi penyebab
terjadinya perubahan permanent. Perubahan sosial dari sumber luar (eksternal)
dapat terjadi perubahan selective contact dan directive contact (Roger,
Shoemaker).
Beberapa Teori Perubahan Sosial
Dalam menganalisis perubahan sosial tidaklah
lengkap jika tidak menyinggung tentang teori-teori perubahan sosial sebagai
berikut:
1. Teori evolusi yang karakterisitiknya terlihat bahwa perubahan itu
diasumsikan berjalan lancar tapi lambat (smooth), perubahan commulative,
selalu dalam bentuk linear dan selalu menuju ke arah perkembangan yang
kompleksitas dan adaptabilitas.
2. Teori keseimbangan yang karakteristiknya dilandasi atas konsep
homeostatis dan fokusnya menyiptakan kondisi yang cenderung ke arah yang stabil
dan konsekuen.
3.Teori konflik yang karakteristiknya bahwa perubahan itu dengan asumsi
terjadi dalam organisme sosial itu suatu endemik terhadap unsur-unsur sosial yang terfokus
pada kondisi-kondisi yang tidak stabil sebagai konsekuensinya.
4. Teori jatuh bangun (rise and fall) yang karakteristiknya
berasumsi masyarakat-masyarakat, kebudayaan-kebudayaan atau peradaban-peradaban
itu tenggelam atau bangkit secara sendiri-sendiri dan kesemuanya itu tidak
bergerak ke arah yang sama (Richard P. Apelbaum, 1970).
Teori manakah yang aktual dalam perubahan
sosial di negeri ini, memerlukan studi sendiri. Dalam era pembangunan dewasa
ini kecenderungan yang santer di kalangan pemimpin nasional kita kepada teori
kedua _yang selaras dan seimbang. Harus diakui bahwa dalam proses perubahan
sosial kadang-kadang sulit dibedakan secara clear-cut teori manakah yang
akan dijadikan landasan pijak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...