Pernahkan kita merasa kebingungan dengan masa
depan? Atau, kita sering kebingungan bagaimana kita merencanakan masa depan?
Ada banyak orang yang pandai merencanakan hidupnya, tetapi banyak juga yang
kesulitan ketika harus membuat sebuah rencana _dalam hal apa pun.
Beberapa orang percaya bahwa perencanaan hanya
merupakan sesuatu yang bersifat pengambilan keputusan untuk langkah di
kemudian hari. Meskipun demikian, definisi yang lebih baik dari perencanaan
adalah memutuskan apa yang harus kita kerjakan agar kita memperoleh hasil di
kemudian hari.[1]
Merencanakan lebih tepat disebut sebagai seni
daripada ilmu pengetahuan dengan segala kelebihannya. Seperti kita tahu, seni
tidak mendasarkan segala pertimbangannya pada logika semata. Seni justru
mengedepankan kekuatan hati untuk menciptakan harmoni yang indah. Begitu juga,
ketika kita merencanakan sesuatu malahan intuisi kita yang cenderung
'bekerja'. Apabila logika yang kita kedepankan, jangan aneh bila kebingungan
akan menghampiri.
Menyisihkan
Waktu untuk Memikirkan Rencana
Perencanaan adalah investasi[2], demikianlah ungkapan yang harus dipegang bagi
para perencana. Secara sederhana, teori investasi kerja menyatakan bahwa kita
harus mempunyai kemauan untuk mengorbankan sebagian dari waktu dan energi kita
saat ini serta kepuasaan jangka pendek yang kita miliki untuk memperoleh hasil
yang lebih besar di masa depan.
Pastikan setiap hari untuk menyisihkan sebagian
waktu untuk berpikir, mengadakan refleksi dan membuat rencana. Pertimbangkan
dalam suatu waktu yang tenang untuk mengorganisasikan pikiran kita
tentang kemana kita akan bepergian dan bagaimana kita akan dapat mencapai
tempat tersebut pada hari tersebut. Bagi kebanyakan kita, kegiatan membuat
jadwal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sebagai bahan pekerjaan yang
dilaksanakan pertama kali pada permulaan setiap hari. Bagi orang-orang lain,
pelaksanaan kegiatan tersebut, terbaik dijadwalkan terakhir dalam agenda kerja
harian.
Apapun juga waktu yang kita sisihkan untuk
perencanaan, pastikanlah bahwa kita akan melaksanakannya. Untuk melaksanakan
perencanaan agar menjadi efektif, sisihkan waktu dalam setiap jadwal kegiatan
paling sedikit satu jam, atau anda akan begitu saja menghabiskan waktu. Merencanakan
waktu adalah memikirkan waktu. Hal ini merupakan prioritas waktu yang
tinggi maka berikanlah waktu yang layak. Bila kita hanya dapat meluangkan waktu
lima atau sepuluh menit saja maka mulailah mempersiapkan masa perencanaan kita
dengan segera memperoleh apa yang perlu dipersiapkan.
Orang-orang yang memandang kehidupan ini
sebagai suatu pengalaman yang singkat tetapi indah, yang harus dinikamati
secara penuh akan menganggap penting sebuah rencana. Mereka hidup untuk diri mereka sendiri karena
menerima kenyataaan bahwa kehidupan mereka adalah milik mereka satu-satunya.
Mereka menerima tanggung jawab atas apa yang terjadi terhadap perasaan mereka, kemenangan
maupun kegagalan.
Kenapa Kita Harus Punya Rencana?
Kebingungan ketika menyusun rencana juga bisa
saja timbul karena kita belum bisa memastikan arti penting sebuah rencana. Bisa saja kita masih beranggapan
bahwa rencana hanyalah sebuah khayalan semata atau angan-angan tak berujung. Anggapan
itulah yang bisa menghalangi pikiran
sehingga sulit menerimana ide-ide.
Sebuah rencana menjadi sangat penting apabila ide
kita ada yang ingin melaksanakan atau meneruskan. Tradisi kita tidak
membiasakan orang untuk berpikir jauh ke depan. Tradisi kita terlalu membatasi
hidup ini ya seumur hidup manusia. Padahal, kehidupan akan terus berlanjut
meskipun generasi terus berganti. Agar ide kita ada yang meneruskan atau
melaksanakan _bila belum terlaksana_ maka sebuah rencana perlu untuk disusun.
Memahami pola-pola kehidupan juga bisa didapat
dengan menyusun sebuah rencana. Ketika menyusun sebuah rencana, maka otak kita
diajak untuk berpikir dengan mencari berbagai referensi yang bisa mendukung
recana itu. Dalam keseharian, mungkin kita hanya mencermati fakta tetapi belum
bisa menjadikan fakta itu sebagai sumber pengetahuan. Dalam merencanakan,
fakta-fakta itu menjadi referensi pertimbangan dalam menentukan hal apa yang
akan kita lakukan di masa depan. Misalnya, kita hanya tahu bahwa harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) naik. Dengan menyusun rencana, kita bisa tahu bahwa kenaikan
harga BBM bisa menjadi pertimbangan kita untuk menyusun sebuah rencana produksi
di pabrik.
Memuat rencana _apalagi rencana tertulis_
menjadi upaya kita untuk bisa melakukan "penyesuaian" atas keinginan
dengan kondisi yang sebenarnya. Dalam realita keseharian, ada banyak
ketidakpastian menghampiri kita. Hal yang wajar jika manusia memiliki
keinginan, namun terkadang ada 'ketidak sesuaian' antara keinginan dengan
kenyataan. Jika kita memiliki rencana, setidaknya ada upaya untuk menyesuaikan
diri sehingga kita tidak terjerembab dalam kebingungan, stress dan rasa lelah
tidak berkesudahan. Sebuah rencana bisa memberikanarah penyesuaian yang
sebaiknya dilakukan.
Do'a merupakan hal baik. Hanya saja, terkadang
kita berdo'a kepada Alloh dalam bentuk yang 'umum'. Kita berdo' a meminta
kebahagiaan namun belum bisa mendefinisikan dengan jelas kebahagiaan seperti
apa yang kita butuhkan. Sebuah perencanaan, bisa menegaskan seperti apa
kebahagiaan yang kita maksud. Manifestasi kebahagiaan di dunia bagi setiap
orang berbeda.
Mengenal lebih jelas situasi di sekitar kita
merupakan cara belajar yang baik. Dalam usaha merencanakan, biasanya kita
dituntut untuk mengetahui terlebih dahulu ancaman, tantangan, hambatan dan
peluang dari lingkungan di sekitar kita. Proses perancanaan akan menambah
banyak pengetahuan kita tentang diri sendiri serta bagaimana bisa bekerjasama
dengan orang lain. Apabila tanpa perencanaan, mungkin sekali kita tidak
menyadari apa yang sebenarnya terjadi karena otak kita tidak diajak untuk
memikirkannya.
Rencana-rencana _baik rencana usaha atau
rencana hidup_sebaiknya ditulis di atas kertas. Alasannya, pertama, akan
membantu kita mengenal lebih jelas apa yang kita kehendaki. Kebanyakan dari
kita tidak pernah menuliskan tujuan-tujuan kita. Kita sudah merasa puas dengan
hanya memikirkannya saja. Namun, pikiran itu hanya sejenak dan bila
tujuan-tujuan kita hanya merupakan pikiran-pikiran saja, kita akan menanggung
resiko yang tinggi untuk memiliki sedikit lebih banyak dari impian-impian di
siang hari saja. Tujuan-tujuan yang tertulis kurang begitu mudah dilupakan atau
lenyap dalam kegiatan rutin sehari-hari.
Kedua, dengan menuliskan tujuan-tujuan
tersebut juga akan meningkatkan keterlibatan pribadi kita pada tujuan-tujuan tersebut. Bila anda
mengambil waktu untuk memikirkan hidup dan apa yang dikehendaki dari hidup
tersebut, berarti kita telah menerapkan teori investasi tentang kekaryaan
pada perencanaan.[3]
Jadi, awalilah hari ini dengan menuliskan
pikiran kita di atas secarik kertas. Jika tidak, pikiran akan menipu kita. Kita
akan melupakan beberapa hal penting. Inilah fakta hidup, hal-hal yang tidak
tercatat biasanya akan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...