Kamis, 31 Desember 2015

Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup yaitu kecakapan untuk melakukan adaptasi dan perilaku positf yang memungkinkan individu untuk melakukan reaksi  secara efektif dalam menghadapi kebutuhan dan tantangan sehari-hari. Pendidikan kecakapan hidup ini sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan pedesaan.
Definisi yang dikemukakan Unicef yaitu perubahan perilakku atau pendekatan pengembangan perilaku yang diarahkan untuk menjamin keseimbangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan. Definisi ini didasarkan pada penelitian yang menyarankan perlunya perubahan perilaku beresiko yang menyangkut ketidakmampuan menunjukan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang seharusnya.
Kecakapan hidup pada intinya lebih menekankan pada penguasaan kecakapan yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh mental yang memadai (well being) dan kompetensi bagi kelompok remaja dalam menghadapi kenyataan kehidupan sehari-hari.  Hampir semua profesional yang memiliki kajian dalam pengembangan pendidikan kecakapan hidup, setuju bahwa kecakapan hidup memiliki kaitan dengan kesehatan dan kegiatan sosial.  Dengan memiliki kecakapan hidup seseorang mampu memanfaatkan kemampuannya untuk melindungi diri dari penggunaan minuman keras, kejahatan seksual, dll.  Pengembangan cakupan dari kecakapan hidup meliputi kebutuhan akan pendidikan, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan perdamaian, pendidikan untuk pembangunan, kehidupan dan memperoleh pendapatan.
Singkatnya, kecakapan hidup memberdayakan pemuda agar mampu melakukan tindakan positif dalam melindungi diri, meningkatkan kesehatan dan melindungi diri.

Strategi dan Teknik Dasar
Tiga lembaga internasional Unicef, Unesco dan WHO menetapkan sepuluh strategi dan teknik kecakapan hidup yaitu:
pemecahan masalah, berpikir kritis, komunikasi efektif, pembuatan keputusan, berpikir kreatif, keterampilan interpersonal, keterampilan untuk mengembangkan kesadaran diri, empati dan upaya mengatasi stress dan gangguan emosi.
Kesadaran diri, empati dan kepercayaan diri merupakan alat untuk memahami kekuatan dan kelemahan. Dengan cara ini, pemuda diharapkan mampu menyaring berbagai peluang yang ada dan mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kenyataan. Manfaat lebih jauhnya, diharapkan mampu mengembangkan diri dan memiliki kesadaran sosial, bukan hanya untuk dirinya akan tetapi yang berhubungan dengan lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan melakukan identifikasi permasalahan yang timbul dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Melalui kecakapan hidup, seseorang harus mampu melakukan esplorasi berbagai alternatif, menimbang baik yang menguntungkan maupun yang merugikan   dan membuat keputusan rasional dalam memecahkan masalah dan isu yang ada. Melalui kecakapan hidup lebih jauh diharapkan mampu bekerja secara produktif dengan pihak lain. Dengan kecakapan hidup, seseorang sampai pada kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu membedakan berbagai informasi yang diperoleh dengan cara mendengarkan dan menyimak dan menjamin bahwa pesan dapat disampaikan secara tepat dan dapat mengindarkan dari misskomunikasi dan missinterpretasi.
Pada esensinya kecakapan hidup adalah keterampilan siswa untuk memahami dirinya dan potensinya dalam kehidupannya, antara lain mencakup penentuan tujuan, memecahkan masalah dan hidup bersama orang lain.  Keterampilan-keterampilan tersebut akan membantunya untuk kehiduan dalam lingkungannya dan mencapai kesehatan serta memiliki perilaku yang produktif. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa life skill education membantu siswa untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya, bukan hanya obat terlarang tetapi lebih dari itu untuk mengajarkan basic life skill kepada anak remaja untuk memasuki kehidupan sebagai orang dewasa dengan berhasil.
Pengertian lain tentang kecakapan hidup, dapat diartikan  sebagai:
suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan untuk bekerja, apalagi sekedar keterampilan manual. Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah tangga atau orang yang sudah pensiun pun tetap memerluka kecapan hidup karena akan tetap menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan. Bukankah dalam hidup, dimanapun dan kapanpun orang selalu menemui masalah yang harus dipecahkan?

Sumber:

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Imtima, Bandung: 2009.

Senin, 21 Desember 2015

Lima Langkah Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam usaha pembangunan pedesaan. Dalam melangkah,  ada lima hal yang harus dilaksanakan untuk menuju visi pembangunan yang baik.

Satu, mendapatkan para aktor dan aktris, yaitu para pelaku atau pelaksana work force baik pria maupun wanita. Mereka memiliki komitmen, integritas, akuntabilitas, cerdas akal, cerdas moral dan sebagainya yang benar-benar mempunyai kecintaan terhadap masa depan desanya.
Dua, kesiapan dan keteguhan menghadapi berbagai kesukaran, hambatan dan sebrutal apa pun tantangan yang dihadapi untuk menuju masa depan.  Pimpinan harus terus-menerus memberikan semangat pada orang-orang  di sekitarnya.
Tiga, menerapkan konsep hedgehog, bukan konsep fox atau civet. Konsep landak perlu digunakan, bukan konsep rubah atau musang. Betapapun binatang ini memiliki kecerdasan yang tinggi tetapi licik (canning) dan menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuannya. Karena itu, perlu perpaduan antara hal yang paling menggairahkan, potensi kekuatan dalam (internal power) yang terbesar dalam diri, dan motivasi dasar (internal drive) dalam diri pelaku pembangunan.
Empat, mengembangkan budaya disiplin kerja. Jika memiliki petugas yang disiplin, maka tidak perlu pusing-pusing dengan hirarki, yaitu memikirkan siapa yang harus melapor dan siapa yang harus menerima laporan jika kita memiliki pemikiran yang disiplin. Kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan sistem birokrasi. Jika kita memiliki tradisi kerja yang disiplin, maka kita tidak perlu memerlukan kontrol kerja yang berlebih-lebihan.
Lima, meningkatkan terus teknologi kerja. Meskipun teknologi amat penting dalam proses mempercepat transformasi mutu kerja, namun penyala api mutu kerja tetap berada pada kreatifitas, inisiatif dan inovasi para tenaga kerja. Oleh karena itu, pimpinan dalam kerja kolektif bertanggung jawab memikirkan inovasi nilai. Sedang para pekerjanya bertanggung jawab pada inovasi teknologi.

Sumber:

Prof. Dr. Mastuhu, M. Ed..Sistem Pendidikan Nasional Visioner. Lentera Hati. Tangerang: 2007. 

Kamis, 17 Desember 2015

Rumah & Pabrik Kreatif

Di bawah ini saya sampaikan beberapa gambar dari berbagai sumber sebagai gambaran bagaimana membangun rumah dan pabrik bagi orang-orang kreatif khususnya dan industri kreatif umumnya.










·         Rumah adalah aset sekaligus investasi masa depan. Selain sebagai tempat tinggal, juga sebagai tempat untuk berkreatifitas.
·         Rumah disatukan dengan pabrik sekala rumah tangga untuk menghemat biaya tetap.
·         Merencanakan pembangunan rumah sejak awal digunakan untuk kegiatan usaha.
·         Dapat dibangun dalam jumlah banyak di satu kawasan.
·         Lantai 1 bagian depan digunakan untuk ruang tamu, ruang makan, kamar tidur utama, WC, kamar mandi, ruang cuci dan dapur.
·         Lantai 2 bagian depan digunakan untuk dua kamar.
·         Ukuran rumah disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Proporsi bagian depan dan belakang pun disesuaikan dengan kebutuhan.
·         Bagian belakang sebagai ruang serbaguna disesuaikan dengan kebutuhan produksi atau pergudangan.
·         Bale-bale depan bisa digunakan untuk kegiatan keluarga, arena bermain anak atau jika tidak diperlukan bisa dibuat garasi.
·         Bahan baku bisa dari kayu/panggung atau tembok tergantung selera dan biaya yang tersedia.
·         Dimasa depan tipe rumah ini sangat penting  untuk mempermudah kegiatan keseharian. Tipe rumah ini cocok untuk warga pedesaan dimana masih tersedia cukup lahan.
·         Secara sosiologis, tipe rumah ini turut mengurangi angka urbanisasi karena setiap anggota keluarga bisa terlibat dalam kegiatan usaha.

Pengaruh Terhadap Lingkungan
·         Polusi udara dan suara biasa terjadi jika bangunan berada dekat dengan pemukiman. Namun, pemakluman dari warga bisa diterima karena mempekerjakan warga sekitar dan berpengaruh besar bagi perekonomian keluarga mereka.
·         Polusi tanah kerap terjadi jika penanganan limbah tidak baik. Untuk itu, harus ada instalasi limbah yang baik sesuai dengan standar Kementerian Lingkungan Hidup.
·         Perubahan struktur sosial masyarakat menjadi lebih dinamis turut berpengaruh pada opini masyarakat tentang keberadaan usaha kita. Jika perusahaan tidak bisa memberikan manfaat maka mungkin saja akan ada penolakan akan keberadaan perusahaan.
·         Lalu lintas kendaraan _sebagai imbas kegiatan distribusi_ biasanya mengundang ketidaknyamanan warga yang sudah tebiasa dengan suasana pedesaan yang tenang.
·         Akan ada banyak lahan pertanian yang harus 'dikorbankan' untuk pendirian tempat usaha.

Menghindari Pengaruh Buruk
·         Penanaman pohon di sekitar lokasi dan jalan menuju lokasi bisa mengurangi polusi udara.
·         Penanganan limbah yang baik menjadi kunci utama untuk menghindari pengaruh buruk industrialisasi di pedesaan.
·         Sosialisasi usaha sebagai langkah mengurangi opini buruk warga akan usaha yang akan dan sedang berlangsung.
·         Kuota tenaga kerja per keluarga bisa juga mengurangi opini buruk para warga akan usaha yang akan dan sedang berlangsung.
·         Pola produksi yang baik turut mengurangi pengaruh buruk industrliasasi. Bahan baku tidak boleh menumpuk hingga jalan umum. Kegiatan produksi sebaiknya tidak sampai malam karena mengganggu kenyamanan.
·         Sebisa mungkin digunakan lahan yang kurang produktif untuk pendirian tempat usaha.

Senin, 07 Desember 2015

Rumah yang Ramah Lingkungan

Rumah yang ramah lingkungan sudah menjadi keharusan bagi masyarakat. Untuk itu, saya menyarankan untuk membangun rumah dengan atap panel surya untuk menyimpan energi listrik dan kolong untuk menyimpan air tanah.

Saya menyarankan untuk membangun rumah dengan atap gaya rumah tambi dari Sulawesi Tengah. Atapnya yang lebar, berguna untuk memasang panel surya dengan lebih luas apabila dibandingkan dengan atap gaya lain. Seperti terlihat di gambar, dinding lantai 2 juga bisa terpasang menjadi atap sehingga terlihat seperti rumah 1 lantai. Atap dengan sudut 600,  biasanya memakai atap gaya gantung.
Rumah seperti ini juga memiliki kolong sebagai daerah resapan.  Seperti kita tahu, air tanah memerlukan daerah resapan ketika musim hujan sebagai tabungan di kala kemarau tiba. Apalagi jika rumah dibangun di kawasan padat penduduk, kolong sebagai daerah resapan air sangat diperlukan.
Untuk bahan baku utama  bisa digunakan tembok/beton atau kayu/bambu atau juga dari keduanya. Karena ini menjadi rumah ramah lingkungan, sebaiknya seminimal mungkin menggunakan bahan yang didapat dari alam yang tidak bisa diperbarui seperti marmer, besi/baja dsb.

Sumber :
Sugiharjo, Bae, R. Bina Bangunan: Gambar-gambar Dasar Ilmu Bangunan Jilid II, Terbitan Pribadi, Yogyakarta: 1976.
Kemalasari, Sandra Rezitha, Karakteristik Rumah Adat Tambi Suku Lore Sulawesi Tengah, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. (online)

Kamis, 03 Desember 2015

Memfasilitasi Orang Kreatif di Pedesaan

Saya pernah berpikir bagaimana caranya memberikan fasilitas bagi orang-orang kreatif. Mereka butuh wadah untuk menyalurkan kreatifitas yang dimilikinya. Untuk itu, perlu adanya suatu perusahaan yang secara khusus menampung semua ‘produk kreatif’ yang mereka miliki.        
Saya pernah menonton TV yang menayangkan wawancara seorang pengrajin keramik di rumahnya. Di rumahnya, begitu nyaman untuk seorang seniman kreatif seperti dia. Berada di dataran tinggi taman yang rindang. Begitulah, rumahnya menjadi sarana untuk mencari inspirasi di tengah aktifitas kreatifnya.
Berdasarkan itu, saya terinspirasi untuk memberikan fasilitas yang sama bagi orang-orang kreatif di pedesaan. Secara teknis, belum terpikirkan bagaimana fasilitas yang harus disediakan. Namun, secara garis besar fasilitas bagi orang-orang kreatif harus memberikan kenyamanan bagi para kreator untuk berkarya.
Orang-orang kreatif ini secara karakter memang berbeda dengan orang-orang pada  umumnya. Dari segi kreatifitas mereka memiliki ciri: dorongan ingin tahu besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan atau usul terhadap  suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, menonjol dalam salah satu bidang  seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain, daya imajinasi kuat, orisinalitas tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya serta menggunakan cara-cara orisinal dalam pemecahan masalah, dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru).
 Studio Khusus Anak Kreatif
Anak-anak kreatif yang bersebaran di beberapa sekolah sebaiknya dikumpulkan dalam studio yang khusus memberikan fasilitas bagi mereka. Sebelum mereka terjun di masyarakat, sebaiknya sudah ada upaya untuk menstimulan kreatifitas orang-orang kreatif sejak awal. Sering kita memperhatikan para artis yang sudah berkarya sejak kecil tetapi itu biasanya terjadi di kota-kota besar. Khusus di pedesaan, sangat jarang pihak yang bisa memfasilitasi anak-anak berbakat ini.
Apabila melihat kondisi pedesaan yang masih ‘sepi’ dari pembangunan maka saya menyarankan untuk menerapkan model pengayaan (enrichmenat) dalam mendidik anak-anak berbakat. Sebagaimana disampaikan Syamsu Yusuf  model pengayaan ini bisa dilakukan dengan memberikan tugas-tugas tambahan di luar pelajaran sekolah yang relevan dengan bidang studi yang diminatinya. Untuk itulah studio anak kreatif ini ada. Anak-anak kreatif akan mengaktualisasikan dirinya di tempat yang membuat mereka nyaman dan bebas untuk berekspresi tanpa adanya tekanan dari lingkungan sekitarnya.    
Proses Kreatif Perlu Sarana Khusus
Proses kreatif adalah proses perubahan, proses pertumbuhan, proses evolusi dalam organisasi dari kehidupan subjektif. Jiwa kreator yang telah memprakarsai kegiatan evolusi tersebut dan sebagian banyak menyelesaikannya, bisa bersemayam hanya dalam diri manusia yang gandrung dengan evolusi itu, yang sangat memperhatikannya. Sebagai manusia, kita kadang tidak memahami mengapa begitu banyak perubahan terjadi. Terkadang, kita tidak tahu darimana awal dari perubahan itu. Orang-orang kreatif inilah yang sangat berperan bag perubahan itu.
Biasanya usaha-usaha mereka itu jarang sekali mendapat dukungan dari masyarakat, bahkan seringkali malah mendapat rintangan. Orang-orang kreatif memang terlihat ‘unik’ di tengah masyarakat. Dengan alasan itu, harus ada sarana yang bisa ‘merangkul’ mereka karena bagaimana pun mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sikap pengertian dibutuhkan bagi mereka, bagaimana pun mereka asset bagi lingkungan sekitarnya.
Pihak yang bisa merangkul itu biasanya perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif. Industri ini menjadi andalan Pemerintah Indonesia untuk bisa bersaing dengan produk-produk impor. Apabila banyak desa menghasilkan produk-produk kreatif, saya yakin maka ketimpangan perdagangan antar negara tidak akan terjadi  dalam perdagangan bebas.
Industri kreatif mempunyai cara unik untuk merangsang para pegawainya dalam berkreatifitas. Berbeda dengan perusahaan pada umumnya, industri kreatif sangat menekankan pada kreatifitas sumber daya manusia. Bagi industri kreatif, tidak akan ada faedahnya berinvestasi begitu banyak pada berbagai asset jika tidak bisa menginvestasikan sumber daya manusia.
Bagi orang-orang kreatif perlu ada sarana yang bisa ‘menyegarkan’ pikiran. Rumah, sarana rekreasi, kantor yang nyaman, sarana olahraga dan lainnya menjadi suatu keharusan demi kenyamanan. Dalam industri kreatif, imajinasi dari otak seorang manusia sangat berharga bila dibandingkan dengan sarana yang diinvestasikan. Bahkan, tempat untuk ‘berhening’ juga berupa investasi  berharga bagi produktifitas dalam industri kreatif.
Fasilitas pemasaran produk yang bisa menfasilitasi pemasaran karya para kreator juga sebaiknya dipersiapkan. Terkadang, orang-orang kreatif ini ‘tidak punya waktu’ untuk memikirkan bagaimana memasarkan produknya. Perusahaan khusus yang dimaksud sebaiknya memiliki visi untuk memasarkan produk para kreator seluas mungkin. 
Apabila dahulu pedesaan terfokus pada usaha tani dan turunannya, maka di kemudian hari industri kreatif diharapkan bisa menjadi andalan. Sumber daya manusia pedesaan tidaklah harus bertebaran ke banyak daerah, mereka bisa ‘memproduksi’ hasil pemikirannya sendiri dari tanah kelahirannya.

Sumber:

Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Imtima, Bandung: 2009.