Saya pernah berpikir bagaimana caranya
memberikan fasilitas bagi orang-orang kreatif. Mereka butuh wadah untuk
menyalurkan kreatifitas yang dimilikinya. Untuk itu, perlu adanya suatu
perusahaan yang secara khusus menampung semua ‘produk kreatif’ yang mereka
miliki.
Saya pernah menonton TV yang menayangkan
wawancara seorang pengrajin keramik di rumahnya. Di rumahnya, begitu nyaman
untuk seorang seniman kreatif seperti dia. Berada di dataran tinggi taman yang
rindang. Begitulah, rumahnya menjadi sarana untuk mencari inspirasi di tengah
aktifitas kreatifnya.
Berdasarkan itu, saya terinspirasi untuk
memberikan fasilitas yang sama bagi orang-orang kreatif di pedesaan. Secara
teknis, belum terpikirkan bagaimana fasilitas yang harus disediakan. Namun,
secara garis besar fasilitas bagi orang-orang kreatif harus memberikan
kenyamanan bagi para kreator untuk berkarya.
Orang-orang kreatif ini secara karakter memang
berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
Dari segi kreatifitas mereka memiliki ciri: dorongan ingin tahu besar, sering
mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan atau usul
terhadap suatu masalah, bebas dalam
menyatakan pendapat, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat
mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain, daya imajinasi kuat,
orisinalitas tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya
serta menggunakan cara-cara orisinal dalam pemecahan masalah, dapat bekerja
sendiri dan senang mencoba hal-hal baru).
Studio Khusus Anak
Kreatif
Anak-anak kreatif yang bersebaran di beberapa
sekolah sebaiknya dikumpulkan dalam studio yang khusus memberikan fasilitas
bagi mereka. Sebelum mereka terjun di masyarakat, sebaiknya sudah ada upaya
untuk menstimulan kreatifitas orang-orang kreatif sejak awal. Sering kita
memperhatikan para artis yang sudah berkarya sejak kecil tetapi itu biasanya
terjadi di kota-kota besar. Khusus di pedesaan, sangat jarang pihak yang bisa
memfasilitasi anak-anak berbakat ini.
Apabila melihat kondisi pedesaan yang masih
‘sepi’ dari pembangunan maka saya menyarankan untuk menerapkan model pengayaan
(enrichmenat) dalam mendidik anak-anak berbakat. Sebagaimana disampaikan Syamsu
Yusuf model pengayaan ini bisa dilakukan
dengan memberikan tugas-tugas tambahan di luar pelajaran sekolah yang relevan
dengan bidang studi yang diminatinya. Untuk itulah studio anak kreatif ini ada.
Anak-anak kreatif akan mengaktualisasikan dirinya di tempat yang membuat mereka
nyaman dan bebas untuk berekspresi tanpa adanya tekanan dari lingkungan
sekitarnya.
Proses Kreatif Perlu Sarana Khusus
Proses kreatif adalah proses perubahan, proses
pertumbuhan, proses evolusi dalam organisasi dari kehidupan subjektif. Jiwa
kreator yang telah memprakarsai kegiatan evolusi tersebut dan sebagian banyak
menyelesaikannya, bisa bersemayam hanya dalam diri manusia yang gandrung dengan
evolusi itu, yang sangat memperhatikannya. Sebagai manusia, kita kadang tidak
memahami mengapa begitu banyak perubahan terjadi. Terkadang, kita tidak tahu
darimana awal dari perubahan itu. Orang-orang kreatif inilah yang sangat
berperan bag perubahan itu.
Biasanya usaha-usaha mereka itu jarang sekali
mendapat dukungan dari masyarakat, bahkan seringkali malah mendapat rintangan.
Orang-orang kreatif memang terlihat ‘unik’ di tengah masyarakat. Dengan alasan
itu, harus ada sarana yang bisa ‘merangkul’ mereka karena bagaimana pun mereka
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sikap
pengertian dibutuhkan bagi mereka, bagaimana pun mereka asset bagi lingkungan
sekitarnya.
Pihak yang bisa merangkul itu biasanya
perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif. Industri ini menjadi andalan
Pemerintah Indonesia untuk bisa bersaing dengan produk-produk impor. Apabila banyak
desa menghasilkan produk-produk kreatif, saya yakin maka ketimpangan
perdagangan antar negara tidak akan terjadi dalam perdagangan bebas.
Industri kreatif mempunyai cara unik
untuk merangsang para pegawainya dalam berkreatifitas. Berbeda dengan
perusahaan pada umumnya, industri kreatif sangat menekankan pada kreatifitas sumber
daya manusia. Bagi industri kreatif, tidak akan ada faedahnya berinvestasi
begitu banyak pada berbagai asset jika tidak bisa menginvestasikan sumber daya
manusia.
Bagi orang-orang kreatif perlu ada sarana yang
bisa ‘menyegarkan’ pikiran. Rumah, sarana rekreasi, kantor yang
nyaman, sarana olahraga dan lainnya menjadi suatu keharusan demi kenyamanan.
Dalam industri kreatif, imajinasi dari otak seorang manusia sangat berharga
bila dibandingkan dengan sarana yang diinvestasikan. Bahkan, tempat untuk
‘berhening’ juga berupa investasi
berharga bagi produktifitas dalam industri kreatif.
Fasilitas pemasaran produk yang bisa menfasilitasi
pemasaran karya para kreator juga sebaiknya dipersiapkan. Terkadang,
orang-orang kreatif ini ‘tidak punya waktu’ untuk memikirkan bagaimana
memasarkan produknya. Perusahaan khusus yang dimaksud sebaiknya memiliki visi
untuk memasarkan produk para kreator seluas mungkin.
Apabila dahulu pedesaan terfokus pada usaha
tani dan turunannya, maka di kemudian hari industri kreatif diharapkan bisa
menjadi andalan. Sumber daya manusia pedesaan tidaklah harus bertebaran ke
banyak daerah, mereka bisa ‘memproduksi’ hasil pemikirannya sendiri dari tanah
kelahirannya.
Sumber:
Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI, Imtima, Bandung: 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...