Minggu, 06 Desember 2020

Menjaga Suasana Desa


Suasana desa yang khas harus selalu terjaga meskipun kultur suatu desa bisa berubah. Apabila tadinya desa itu berbasis pertanian kemudian berubah menjadi desa berbasis industri bukan berarti alam sekitarnya harus berubah.

Hewan-hewan yang menjadi pembawa suasana itu harus tetap dilestarikan. Terutama burung yang bisa migrasi ke sana ke mari. Adanya perubahan kontur atau lanskap suatu desa, masih bisa dikunjungi si burung selama mereka nyaman hidup berdampingan dengan manusia.

Kuntul adalah salah satu burung yang bisa hidup berdampingan dengan manusia. Saya membayangkan jika sekitar pemukiman ada danau buatan untuk kehidupan si kuntul. Jika sawah sudah tidak ada maka danau mesti ada sebagai tempat mereka mencari makan dan bersarang.

Kita tidak usah membayangkan jika industrialisasi pedesaan mengubah kehidupan secara keseluruhan. Karena, bagaimanapun manusia industri perlu ditemani oleh teman lamanya yakni hewan-hewan dan tumbuhan.

Jika nanti terpaksa harus membangun pabrik, maka menyediakan sumber makanan bagi burung-burung masih bisa dilakukan. Asalkan, kita masih menganggap mereka sahabat manusia. Burung-burung bukanlah mangsa sebagaimana hewan pemangsa mempersepsikan mereka. Burung-burung harus dijaga.

Saya membayangkan jika di pabrik-pabrik burung-burung itu akan ikut menumpang membuat sarang. Karyawan pabrik memberinya makan di sela-sela kesibukan kerja mereka. Di kawasan industri masih berkeliaran hewan-hewan pemangsa si burung seperti musang dan mereka nyaman ada di sana.

Suasana desa yang sering dirindukan manusia industri masih bisa dinikmati. Dan, di sisi lain kebutuhan akan sumber pendapatan bisa terpenuhi oleh kita yang berhadapan dengan perubahan zaman.