Percaya sesuatu dapat dilakukan, membuat pikiran bergerak
untuk mencari cara untuk melaksanakannya.[1]
Jangan takut untuk merencanakan hal besar dalam
hidup. Setiap rencana yang kita buat menjadi refleksi dari keinginan kita di
masa depan. Rencana besar untuk masa depan merupakan pola kehidupan yang akan
kita jalani nanti. Manusia memang tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi
suatu hari nanti. Hanya saja, kita bisa memilih jalan mana yang akan kita
tempuh. Ada banyak jalan yang bisa kita buat. Masalahnya, dari sekian banyak
jalan itu manakah yang benar-benar kita pilih.
Dalam kondisi kesimpangsiuran itulah perlu ada
banyak skenario dibuat, sehingga secara naluriah kita bisa menentukan pilihan
yang dianggap terbaik.
Rencana dibuat untuk memberikan gambaran masa
depan. Begitu pun skenario, menjadi sebuah rencana yang menyajikan berbagai
kemungkinan. Di tengah ketidakpastian, membuat skenario teramat diperlukan. Sebagai
manusia, kita tidak bisa meramal apa yang sebenarnya terjadi di masa depan.
Namun, kita bisa 'menebak' kemungkinan apa yang terjadi di kemudian hari.
Sebaiknya, sudah menjadi kebiasaan bahkan
tradisi untuk bisa memvisualisasikan masa depan. Bahkan, seharusnya sejak
anak-anak kita sudah bisa menerangkan bagaimana masa depan kita nanti. Nah,
kesulitan untuk membuat sebuah rencana _apalagi rencana besar_ biasanya terjadi
karena kita tidak dibiasakan untuk memvisualisasikan masa depan.
Menentukan skenario ini merupakan seni dimana intuisi
lebih diutamakan dibandingkan perhitungan logika. Untuk itu, selayaknya
kita tidak perlu dibingungkan dengan bagaimana cara untuk membuat sebuah
skenario. Tanyakan pada lubuk hati yang terdalam, seperti apakah masa depan
yang kita inginkan. Percayalah, Alloh akan memberikan petunjuk melalui kemantapan
hati untuk sedia menjalani apa yang
telah kita rencanakan. Keyakinan itu datang dengan sendirinya, jika keraguan
datang maka buatlah rencana lain.
Benamkan dalam pikiran kita untuk rencana yang
menghasilkan keberhasilan. Jangan
ada ketakutan yang berakibat pada sebuah kegagalan. Lakukanlah. Tradisi,
lingkungan dan situasi di sekitar kita memang sangat berpengaruh akan isi dari
pikiran kita. Jadilah manusia independen dimana semua itu tidak bisa
mempengaruhi. Namun, dengarlah apa yang dikatakan orang tentang kita tetapi keputusan
untuk memilih tetap ada pada diri kita.
Dalam pelaksanaannya nanti, perlu adanya
fleksibilitas rencana. Rencana yang sudah dibuat tidak harus kaku tetapi
lakukanlah banyak penyesuaian. Alangkah lebih baik jika bisa membuat banyak
skenario sehingga kita bisa memaklumi akan kekeliruan yang mungkin ada. Apabila
pengetahuan kita terbatas, memang terasa sulit untuk membuat banyak rencana.
Namun, jadikanlah ini sebagai sebuah seni yang memerlukan dinamika agar terasa
lebih indah.
Perlu banyak latihan untuk bisa membuat
skenario masa depan hidup ini. Coba….coba….dan terus mencoba.
Sebuah Contoh
Dalam membuat skenario, kita bisa membayangkan
banyak kemungkinan hal terjadi di masa depan. Misalnya, dalam membuat sebuah
rencana penjualan produk kerajinan hasil karya warga Desa Sukamaju. Produk
dijual dalam jumlah banyak _misalkan 1000 pcs._secara sembarang ke berbagai
pasar tradisional.
Kemungkinan pertama, semua barang terjual
habis.
Kemungkinan kedua, barang hanya terjual
separuhnya.
Kemungkinan ketiga, barang yang ditawarkan
tidak laku sama sekali.
Akan ada banyak skenario yang mungkin terjadi.
Secara naluriah kita bisa menentukan skenario apa yang bisa kita pilih untuk
menghadapi ketiga kemungkinan di atas. Pertama, kita 'lempar' saja produk ke
pasar. Kedua, kita coba beberapa produk sebagai bentuk promosi. Atau, ketiga,
kita adakan usaha segala bentuk promosi sebelum barang yang dimiliki ditawarkan
ke pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...