Keamanan dan keleluasaan
menjadi keharusan bagi anak-anak. Jika selama ini taman bermain cenderung
terbuat dari benda-benda keras maka nanti saya akan membuatnya dari benda-benda
lunak seperti busa
Senin, 15 Oktober 2012
Melengkapi Rumah dengan Taman Bermain
Gairah itu Anugerah

Gairah itu datang begitu saja tidak bisa
dijelaskan kenapa dan bagaimana itu muncul. Ketika kita begitu bersemangat
mengerjakan sesuatu maka itulah pashion kita.
Ketika perbedaan itu memberikan manfaat antar
sesamanya maka keharmonisan hidup akan tercipta.
Rabu, 03 Oktober 2012
Mempersiapkan Hidup untuk Sepuluh-Duapuluh Tahun Kedepan

Namun, kita harus selalu optimis menyambut masa
depan untuk menjadi lebih baik. Sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk
menghadapi segala kondisi yang terjadi. Ketika kemenangan itu datang maka kita
pun sudah siap sehingga tidak terlena. Begitupun ketika goncangan datang maka
kita sudah mempersiapkan fisik dan mental kita untuk tetap bertahan.
Secara fisik kita sudah melatih tubuh kita
untuk tahan terhadap segala kondisi. Kita harus sudah siap untuk bekerja di
mana saja dan kapan saja baik di sawah, hutan atau gedung perkantoran. Hanya
bangsa yang siap bekerja dalam segala kondisilah yang selalu menjadi pemenang
di pentas dunia. Bangsa Amerika terkenal sebagai bangsa petualang dan pekerja
keras. Mereka terkenal siap menjalani segala profesi untuk sebuah kemapanan
hidup.
Sudah seyogyanya kita membiasakan diri untuk
mengerjakan pekerjaan ‘kasar’ semampu kita. Bisa jadi itulah yang akan menjadi
bekal di kehidupan kita. Saya sering mellihat orang-orang yang ‘kalah
bertarung’ karena fisiknya tidak kuat untuk mengerjakan pekerjaan kasar.
Alhasil, untuk sekedar makan saja mereka tidak mampu mendapatkannya.
Tidak hanya tubuh kita saja yang harus
dipersiapkan. Infrastruktur penunjang untuk hidup kita harus segera
dipersiapkan. Infrastruktur utama adalah penunjang kebutuhan pokok hidup kita
yakni sandang, papan dan pangan. Alangkah baiknya sejak saat ini kita
mengadakan alat jahit, perkakas rumah dan lumbung pangan. Ini serius. Dalam kondisi perang sekalipun semua itu
pasti dibutuhkan.
Sekarang saya sedang belajar membuat rumah,
beternak, bertani dan menjahit pakaian. Saya yakin semua itu akan berguna di
kemudian hari. Mungkin kita akan menemui kondisi dimana harga untuk membuat
rumah begitu mahal. Jangankan untuk membelinya, membangunnya saja sulit karena
mahalnya bahan bangunan dan tenaga kerja. Alam ini begitu pemurah, maka kita
gunakan bahan yang ada untuk membangun rumah. So, kita tidak harus selalu
mengontrak atau bahkan menjadi tunawisma hidupnya terkatung-katung.
Untuk bahan pangan, kita bisa memanfaatkan ternak atau hasil pertanian
yang kita miliki. Krisis pangan selalu
menghantui negeri ini. Sebelum kita menjadi korban berikutnya, alangkah baiknya
kita persiapkan semuanya sebelum semuanya terjadi. Keluaga saya merasakan
manfaatnya. Ketika harga beras naik, harga cabai naik, harga daging naik maka
kami bisa menikmati semuanya tanpa harus membeli.
Membuat pakaian sendiri adalah wujud
kemandirian luar biasa. Saya pernah membaca salah satu buku yang ditulis oleh
penulis Afghanistan. Dia mengalami sendiri dimana keahlian menjahit pakaian
bisa menjadi berkah tersendiri untuk dirinya dan keluarganya. Waktu itu,
Afghanistan sedang dilanda peperangan. Banyak orang yang kehilangan harta
bendanya. Justru, dia mendapatkan banyak pesanan pembuatan baju dan celana karena
keahliannya membuat pakaian.
Dunia Tidak Seindah yang Kita
Bayangkan
Sadarilah bahwa dunia tidak seindah yang kita
bayangkan. Ada banyak kemungkinan yang tidak sesuai dengan perkiraan kita. Saya
tidak bermaksud menyiutkan nyali anda sekalian. Tetapi prinsip kehatian-hatian
perlu kita terapkan. Fakta membuktikan bahwa negara yang sudah mempersiapkan
segalanyalah yang kuat ketika krisis menerjang. Malaysia, Thailand, Vietnam,
Singapura dan negara-negara Asia Timur terbukti lebih cepat pulih dari krisis
karena segala infrastrukturnya sudah siap. Investasi jangka panjang terbukti
menjadi penyelamat ketika badai krisis menerjang.
Dalam skala kecil saya dan keluarga
mempersiapkan semua kemungkinan itu. Kami sedang membuat lumbung padi, kandang
domba, kandang ayam, kandang kelinci, kandang entok, kandang itik dan kebun
sayuran. Kami akan meningkatkan produksi padi kami dengan menerapkan prinsip
pertanian organik dan modern. Revitalisasi pertanian perlu segera dilakukan supaya
kami dapat menghadapi cuaca yang semakin tidak menentu.
Infrastruktur sederhana seperti itulah yang
harus dibangun. Kemudahan akses akan sumber-sumber ekonomi menjadi pemicu
menggeliatnya kembali perekonomian masyarakat. Banyak diantara kita yang malas
untuk menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran dan finansial demi kelangsungan
hidup di masa depan.
Sambil
terus berdoa dan berusaha maka kami berharap memperoleh anugerah
terindah dari Yang Maha Kuasa. Ayo semangat!
Senin, 01 Oktober 2012
Memberitahu dengan Bukti yang Bisa Diikuti
Sering saya melihat kiai yang tidak didengar
oleh umatnya sendiri karena tidak bisa membuktikan perkataannya. Apalagi saya
yang hanya anak muda. Saat ini, cara berpikir masyarakat sudah cerdas. Mereka
tidak hanya mengikuti apa yang mereka terima, tetapi meneliti terlebih dahulu
kebenarannya.
Dalam hidup memang penuh resiko. Resiko itu
harus diambil ketika kita membayangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Bagi saya, biarlah hari ini bersusah-payah membangun berbagai sarana yang
diperlukan. Bila nanti sudah tiba waktunya, maka akan mudah bicara karena sudah
ada bukti atas apa yang dibicarakan. Di usia yang masih muda, saya lebih
bersemangat untuk membangun dan berharap bisa memetik hasilnya diusia tua
nanti.
Merebut perhatian masyarakat butuh pengorbanan.
Mereka pun berharap setiap kemajuan bisa diikuti sehingga merasakan kehidupan yang
mapan secara bersama-bersama. Untuk itu, pembuktian dari sebuah konsep
pertanian terpadu harus sederhana. Mereka bisa merasakan manfaat atas kemudahan
konsep yang ditawarkan. Jika selama ini mereka sulit untuk mengikuti kemajuan
teknologi karena terlampau mahal dan tidak efisien. Saya yakin kemudahan
menjadi kunci alasan masayarakat untuk menerima konsep yang ditawarkan.
Sesuatu yang sederhana akan menghasilkan
manfaat luar biasa jika dilakukan secara kolektif. Kolektifitas ini menjadi
kekuatan dahsyat untuk menyongsong kehidupan yang mapan tanpa krisis. Jika di
luar sana sedang terjadi krisis multidimensi,
setidaknya di sini imbasnya tidak begitu
buruk di bandingkan di sana. Biarlah dunia global terkena krisis tetapi kami di
sini memetik berkahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Saya ini tipe orang yang langka bicara. Ada alasannya, obrolan warga begitu sering mengangkat topik yang tidak menarik. Tentu saja saya pun ...
-
Dalam belajar, kita ikuti filosofi pohon. Seperti pohon, kita awali belajar dengan pelajaran dasar layaknya akar. Akar itu kuat m...
-
Perencanaan sosial ( social planning ) pada dewasa ini menjadi ciri yang umum bagi masyarakat-masyarakat yang sedang mengalami perubahan...