Memang tidak mudah memberi tahu orang sekedar
dengan teori. Sudah menjadi tipe masyarakat kita yang tidak percaya teori
tetapi perlu bukti. Berangkat dari alasan ini maka saya tidak banyak bicara
tentang konsep peternakan- pertanian terpadu kepada masyarakat. Saya lebih suka
memberi tahu mereka dengan bukti. Menurut pengalaman dan pengamalan, tidak
cukup memberitahu masyarakat dengan kata. Bila seperti itu, lebih banyak dicela
daripada didengar.
Sering saya melihat kiai yang tidak didengar
oleh umatnya sendiri karena tidak bisa membuktikan perkataannya. Apalagi saya
yang hanya anak muda. Saat ini, cara berpikir masyarakat sudah cerdas. Mereka
tidak hanya mengikuti apa yang mereka terima, tetapi meneliti terlebih dahulu
kebenarannya.
Dalam hidup memang penuh resiko. Resiko itu
harus diambil ketika kita membayangkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Bagi saya, biarlah hari ini bersusah-payah membangun berbagai sarana yang
diperlukan. Bila nanti sudah tiba waktunya, maka akan mudah bicara karena sudah
ada bukti atas apa yang dibicarakan. Di usia yang masih muda, saya lebih
bersemangat untuk membangun dan berharap bisa memetik hasilnya diusia tua
nanti.
Merebut perhatian masyarakat butuh pengorbanan.
Mereka pun berharap setiap kemajuan bisa diikuti sehingga merasakan kehidupan yang
mapan secara bersama-bersama. Untuk itu, pembuktian dari sebuah konsep
pertanian terpadu harus sederhana. Mereka bisa merasakan manfaat atas kemudahan
konsep yang ditawarkan. Jika selama ini mereka sulit untuk mengikuti kemajuan
teknologi karena terlampau mahal dan tidak efisien. Saya yakin kemudahan
menjadi kunci alasan masayarakat untuk menerima konsep yang ditawarkan.
Sesuatu yang sederhana akan menghasilkan
manfaat luar biasa jika dilakukan secara kolektif. Kolektifitas ini menjadi
kekuatan dahsyat untuk menyongsong kehidupan yang mapan tanpa krisis. Jika di
luar sana sedang terjadi krisis multidimensi,
setidaknya di sini imbasnya tidak begitu
buruk di bandingkan di sana. Biarlah dunia global terkena krisis tetapi kami di
sini memetik berkahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...