Pertumbuhan jumlah penduduk suatu keniscayaan.
Perlu ada upaya untuk menyambutnya. Banyak hal yang sudah dilakukan Pemerintah
seperti menyiapkan sarana pendidikan, kesehatan, transportasi dan sebagainya. Itu
saja tidak cukup. Harus ada peran masyarakat sejak saat ini.
Yang paling pertama, menyiapkan pemukiman yang
bisa menampung banyak orang. Dimulai dari merencanakan bagaimana tipe rumah
yang akan dibangun. Merencanakan rumah sejak saat ini sama pentingnya dengan
merencanakan pendidikan seseorang. Terkadang, banyak orang yang kurang
menganggap penting perencanaan rumah yang baik karena belum adanya dana atau
sekedar berpikir asal ada saja. Padahal, rumah yang akan ditempati menjadi
tempat bermukim hingga beberapa generasi kedepan.
Rumah menjadi ciri adanya peradaban. Kemajuan
peradaban manusia dapat dilihat dari rumah yang dibangunnya. Makanya, membangun
rumah adalah sama dengan membangun peradaban. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa
manusia untuk menjadikan hidupnya lebih baik. Begitu pun ilmu arsitektur
membawa manusia pada kenyamanan hidup yang diinginkannya. Dalam merencanakan
rumah, kita bisa berkonsultasi dengan arsitek atau setidaknya dengan tukang
bangunan. Dengan diskusi, mudah-mudahan akan ada gambaran umum tentang
bagaimana bentuk rumah impian kita.
Berkaca pada kasus kota-kota besar di
Indonesia, ada banyak pemukiman kumuh yang tidak tertata. Bentuk rumah tidak
dipersiapkan untuk 'menyambut' bertambahnya penduduk dari hari ke hari. Sebagai
warga desa, sudah selayaknya merencanakan tipe rumah yang sesuai dengan
karakter suatu wilayah. Di daerah padat penduduk, sebaiknya dibangun rumah susun
supaya tidak menyerobot lahan pertanian. Di daerah yang masih lengang,
sebaiknya tidak sembarangan membangun supaya lahan yang ada bisa lebih
produktif.
Saat ini, sudah tumbuh desa-desa yang padat
penduduk. Sudah seperti kota besar. Ada banyak keluarga yang tidak memiliki
lahan untuk rumahnya. Akibatnya, lahan pertanian dikorbankan. Padahal, apabila
direncanakan dengan baik kita bisa membangun rumah hingga beberapa tingkat
menyerupai rumah susun supaya bisa ditempati oleh banyak kepala keluarga.
Kondisi seperti ini sering kita temui di Pulau Jawa dengan penduduk yang paling
padat di dunia.
Memang harus diakui tidak mudah untuk bisa
memiliki pola pikir seperti di atas. Hal pertama yang harus ada adalah bayangan
akan kenyamanan hidup di masa depan. Berpikir jauh ke depan lebih baik
dibandingkan sekedar berpikir untuk saat ini saja. Apabila rencana sudah ada,
maka menyicil biaya pembangunan adalah langkah selanjutnya.
Bayangkan, dimasa depan desa yang kita tinggali
akan menjadi kota kecil yang mulai tumbuh sehingga akan ada banyak pembangunan
diberbagai lini. Ada pabrik, ada perkantoran, pertokoan dan sebagainya yang
memenuhi setiap sudut kota. Jangan sampai ada rumah di tengah lokasi bisnis
padahal sebaiknya terpisah. Memilih lokasi pun
harus menjadi pertimbangan penting. Sebaiknya memilih tempat yang jauh
dari pusat keramaian atau aktifitas ekonomi. Apabila dekat dengan sungai
sebaiknya menghadap ke sungai supaya tidak dijadikan tempat pembuangan.
Apabila memiliki lahan yang cukup luas, sejak
dini dibuat taman bermain untuk anak-anak sehingga di masa depan pemukiman kita
memiliki lahan terbuka hijau. Menyediakan lahan terbuka hijau tidak hanya tugas
pemerintah, tetapi juga bisa menjadi tugas setiap warga. Jangan sampai menyesal
di kemudian hari karena pemukiman kita tidak asri dan terkesan sumpek.
Alangkah baiknya, menyediakan lahan yang cukup
luas di tengah pemukiman untuk 'hutan di tengah pemukiman'. Ada banyak
fungsinya diantaranya sebagai penyedia oksigen, menurunkan suhu lingkungan
dsb.. Kemudian, di masa depan rumah-rumah dibangun mengelilingi hutan itu. Akhirnya,
secara alami terbangun pemukiman yang asri dan memenuhi standar hidup layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...