Industrialisasi di pedesaan menjadi suatu keharusan
mengingat wilayah pedesaan perlu meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Masyarakat desa harus sudah memikirkan bagaimana mendatangkan kesejahteraan
desanya tanpa harus bergantung pada pemerintah dan perkotaan. Sikap mandiri
menjadi kunci bagi kemajuan kehidupan di masa datang.
Ada paradigma umum pada masyarakat desa bahwa usaha
mandiri yang dimaksud adalah berdagang/ritel bahkan eceran. Ada banyak warga
yang memiliki modal cukup membuka toko atau warung untuk menjual kembali produk
dari daerah lain. Bahkan banyak produk impor yang dijual dengan mencari
keuntungan dari setiap item. Dalam usaha industrialiasi paradigma ini harus
dicoba untuk diubah dimana wirausaha tidak hanya menjual barang jadi ada tetapi
memproduksi barang untuk pasar yang lebih luas.
Kebiasaan memproduksi barang memang belum begitu
luas di tengah masyarakat kita. Malahan kecenderungan
itu lahir dari para pendatang seperti warga keturunan Tionghoa. Kecenderungan itu
sepertinya sangat dipengaruhi oleh budaya setiap daerah. Budaya untuk meramu,
membuat dan mencipta bisa jadi tidak terbentuk begitu saja. Ada proses panjang
sejak seseorang dilahirkan hingga dewasa. Lingkungan turut serta
mempengaruhinya seperti keluarga, tempat tinggal atau pendidikan yang
ditempuhnya.
Dikarenakan kebiasaan mencipta dan membuat barang
itu tidak ada dalam kebanyakan warga pedesaan maka sudah seharusnya dibentuk
suatu pola perubahan pola pikir. Industrialisasi tidak hanya melulu bicara
tentang perubahan mata pencaharian dari bertani
menjadi pekerja pabrik, tetapi juga perubahan cara berpikir untuk menjadi
pribadi yang produktif. Pribadi produktif akan berusaha untuk berpikir
bagaimana caranya menghasilkan produk. Dia akan berinvestasi untuk masa depan
demi perbaikan kualitas hidup.
Investasi tersebut biasanya mengarah pada
pembentukan sumber-sumber produktif. Setiap rupiah akan disisihkan untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi. Peluang tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang sempit
tetapi lebih luas. Berpikir global dan bertindak lokal.
Pasar Produsen Lebih Luas
Dibanding Reseller
Bagi produsen, menatap pasar tidak hanya yang
terlihat tetapi juga yang tidak kasat mata. Pasar meluas seiring posisi produk
di pasaran. Biasanya, para pengusaha di pedesaan mendekati pasar sasaran dengan
urbanisasi dengan alasan di desa sepi pembeli. Sekarang, pemikiran itu sudah
harus diubah. Para pengusaha pedesaan harus bisa membuat produk yang dibutuhkan
konsumen maka pembeli akan datang sesuai permintaan. Pola distribusi akan
terbentuk begitu saja.
Para produsen menganalisis pasar dan menentukan
segmen pasar yang akan dijadikan target. Bagi produsen selalu ada optimisme
dibalik ketidakpastian kondisi ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...