Sumber : proenergi.com |
Saya
berbincang tentang kiprah perusahaan sebuah multinasional yang bergerak di
bidang energi dengan saudara saya yang sedang mengadakan penelitian tentang
Pengaruh CSR terhadap warga sekitar
perusahaan beroperasi. Perusahaan itu memang bediri di tengah masyarakat desa
dan saudaraya saya itu ingin mengetahui pengaruhnya terhadap warga sekitar. Ketertarikan
saya dengan Corporate Social Responsibility (CSR) membuat saya membayangkan
bagaimana sebaiknya sebuah perusahaan yang beroperasi di tengah masyarakat
desa.
Industri besar pada umumnya tidak bisa merekrut
tenaga kerja lokal karena kriteria yang dibutuhkan tidak sesuai dengan yang
tersedia. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki jumlah penduduk banyak
_apalagi di pulau Jawa_ sehingga kebutuhan akan pekerjaan pun terus meningkat. Apabila
konflik horizontal terus terjadi maka kita bisa menerka maka solusinya adalah
harus adanya saling memberikan manfaat antara warga desa dengan perusahaan. Kalaupun
konflik itu tidak terjadi, maka sebaiknya perusahaan mengantisipasinya sejak
awal.
Untuk itu, saya mempunyai usul apabila CSR bagi
perusahaan besar seperti di atas sebaiknya dengan mendirikan usaha baru di
tengah masyarakat. Peran CSR akan lebih dirasakan karena secara langsung
memberikan mata pencaharian bagi warga desa. Warga desa sudah tidak bisa lagi
diberi solusi sesaat tetapi perlu ‘dituntun’ untuk menyelesaikan masalah mereka
sendiri. Saya pikir, industri sebagai lokomotif pembangunan bisa menjadi garda
terdepan untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat di sekitarnya. Usaha baru
adalah solusi untuk mengurangi beban warga dalam hal kebutuhan ekonomi sehingga
efek sosial yang negatif bisa diredam.
Visi
Perusahaan Terlihat dari CSR
Perusahaan tidak hanya menjadikan CSR sebagai obat
jangka pendek sekedar memenuhi kewajiban perundang-undangan. Saya pikir, justru
CSR harus menjadi obat jangka panjang untuk turut serta menyelesaikan masalah
masyarakat. Industri jangan menjauhkan diri dari masyarakatnya. Saya membayangkan,
peran besar industri dalam membangun masyarakat desa akan menjadi modal tidak
ternilai untuk kebaikan perusahaan di masa depan. Tidak hanya nama perusahaan
yang akan membaik, tetapi juga menyiptakan iklim kerja yang kondusif. Pada akhirnya,
sangat berpengaruh pada produktifitas perusahaan.
Investasi jangka panjang pada perusahaan baru yang
saya maksud bisa mendirikan CV, investasi di industri rakyat, koperasi atau BUM
Desa. Ada banyak cara. Hal yang terpenting adalah secara simultan perusahaan
turut serta mendesain masyarakat yang beradab. Akan sangat indah jika
perusahaan dikelilingi oleh penduduk dengan kesejahteraan yang terus meningkat.
Pemukiman menjadi tertata rapi, aman, nyaman dan terencana. Meskipun suatu saat
bisa terjadi ledakan jumlah penduduk, tetapi perusahaan turut serta menatanya
karena punya ‘saham’ di tengah masyarakat.
Manajemen bisa langsung dari perusahaan karena SDM
yang dimiliki dinilai lebih siap untuk menjalankan roda perusahaan. Entah terkait atau tidak terkait dengan
industri besar induknya, perusahaan baru
ini harus mempunyai orientasi masa depan untuk memperluas pasar, memperbanyak
jumlah tenaga kerja dan memperbaiki infrastruktur pedesaan. Secara fisik
dan psikologis, manajemen harus ‘hadir’ di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu,
perlu dipilih seseorang yang bisa menyesuaikan diri dengan warga bukan manajer
yang hanya paham secara teknis saja.
Saya berharap, di masa depan tidak adalagi
penolakan dari warga terhadap operasionalisasi industri besar di desa. Justru,
sejak awal pihak industri sudah bisa meyakinkan bahwa kehadiran mereka di desa
memberikan manfaat besar. Karena, tidak ada industri ekonomi sulit untuk bertumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...