Senin, 04 Agustus 2014

Awal Sebuah Perencanaan


Masyarakat desa dituntut untuk mempunyai rencana untuk membangun masa depannya.  Dua buah kata kunci dari tulisan ini yakni rencana  dan masa depan.

Sebuah rencana memang tidaklah mudah untuk disusun, tetapi kita harus mempunyai rencana. Kenapa? Tanpa sebuah perencanaan maka pembangunan tidak akan pernah terjadi. Yang ada, kita adalah objek dari pembangunan bukan sebagai subjek darinya. Jika orang desa hanya sebagai objek pembangunan maka jangan aneh jika kemajuan kehidupan sulit tercapai. Berapa pun dana yang digelontorkan tidak dapat menjadi senjata untuk menjadi pemenang dari persaingan global. Dan, itu tidak bisa ditolak.
Sebuah rencana berawal dari pikiran. Tentu saja kita harus punya pemikiran yang jelas tentang apa yang ingin kita lakukan. Pemikiran mendasar yang menganggap bahwa kehidupan ini ‘mengalir saja’ sepertinya sulit untuk menyusun sebuah rencana. Untuk itu, kita ubah cara berpikir kita. Hidup ini perlu perencanaan. Takdir itu bukan terjadi begitu saja tetapi melalui skema Tuhan dimana manusia pun diberi andil untuk merencanakannya.
Kemudian, kita tanya hati kita apa yang kita idamkan di kemudian hari. Setiap punya punya keinginan yang berbeda. Tetapi itu bisa dikomunikasikan. Apabila banyak keinginan dari banyak orang, kita sepakati mana yang menjadi prioritas. Skala prioritas tentu saja yang  bisa mengakomodir kepentingan banyak orang. Terkadang egoisme bisa menimbulkan masalah baru, tetapi masalah bisa diselesaikan dengan meredam egoisme.
Untuk menyusun sebuah rencana, saya selalu membayangkan bagaimana masa depan akan berlangsung. Berimajinasilah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...