Bila diamati, populasi penduduk desa mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Terkadang bertambah dengan adanya kelahiran
seorang bayi. Namun, terkadang berkurang karena adanya perpindahan penduduk
_terutama kaum muda_ untuk mencari sumber
penghidupan di tempat lain. Sering saya menjumpai desa yang lebih banyak
orang tuanya dibandingkan orang mudanya. Jumlah warga dengan usia angkatan
kerja (17 – 55 tahun) lebih sedikit bahkan hampir tidak ada bila bibandingkan
dengan orang tua dan anak-anak.
Secara demografi, apabila kebanyakan warga desa
adalah para orang tua maka biasanya produktifitas di desa menurun seiring
menurunnya produktifitas para orang tua. Untuk itu, sebaiknya ada upaya untuk
mengisi kegiatan di hari tua. Meskipun kita tidak bisa menyamakan dengan orang
muda, kegiatan para orang tua ini bisa memberikan ruang untuk mengekspresikan
diri.
Secara psikologis, para orang tua memang sudah
berbeda dengan orang muda. Secara umum, para orang tua sudah kurang tertarik
pada kegiatan yang bersifat materi untuk menambah finansial tetapi lebih
mengutamakan aspek spiritual. Untuk
itu, kegiatan orang tua harus jauh dari tekanan kerja yang biasa dihadapi orang
muda.
Dalam prakteknya, orang tua bisa diikutsertakan
pada kegiatan industri yang sedang berjalan dengan jma kerja separuh dari orang
muda. Hal ini tidak dimaksudkan untuk 'menguras' tenaga para orang tua, tetapi
memang mereka perlu kegiatan untuk mengisi kekosongan pikiran. Juga, kegiatan
itu bertujuan untuk merangsang pergerakan fisiknya. Karena, jika tidak ada
kegiatan produktif para orang tua bisa mengalami disorientasi. Kondisi ini bisa
mengarahkan mereka pada rasa rendah diri, rasa tidak berguna bahkan keengganan
untuk menjalani hidup lebih lama lagi.
Apabila dalam kegiatan industri diikutsertakan,
mereka akan merasa masih diperlukan dan dinggap penting. Justru inilah yang
harusnya kita timbulkan. Lagipula, dalam industri akan ada banyak teman untuk
bercengkrama, bersosialisasi sehingga tidak hidup dalam kesendirian.
Pemikiran saya ini didasarkan pada pola
kehidupan di masa Rosululloh dan Khulfaur Rosyidin. Dimana, para orang tua
tetap diikursertakan dalam kegiatan kemasyarakatan mulai dari pembangunan kota
hingga jihad di medan perang. Artinya, para orang tua masih memiliki semangat
tinggi untuk memanfaatkan sisa umurnya dengan kegiatan produsktif. Bila ada
anggapan bahwa orang tua sudah tidak 'terpakai' lagi itu hanya datang dari
orang-orang picik. Sehingga saya berpikir bahwa panti jompo akan kosong karena
para orang tua masih berkegiatan sebelum kepikunan datang. Bila begitu, para
anak-anaknya yang bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...