Apa yang Anda pikirkan ketika berbicara tentang desa?
Saya menggambar isi pikiran tentang desa kemudian ditempel di dinding kamar. |
- Ada desa yang lebih mengutamakan kemajuan atau lebih tepatnya 'ikut-ikutan' apa yang terjadi di kota; dan
- Ada desa yang melihat masa depannya justru ingin kembali ke masa lalu. Masa dimana desa belum ada dan masih berupa hutan belantara.
Tetapi, bila Anda menginginkan desa seperti kota-kota satelit sekitat Jakarta maka itu juga hal yang lumrah. Tangerang, Bekasi dan Bogor yang awalnya pedesaan berubah menjadi kota yang ramai. Disana-sini penuh dengan pembangunan fisik mulai dari rumah, gedung hingga pabrik.
Saya sudah memenuhi pikiran tentang masa depan pedesaan. Satu sisi, pikiran saya menginginkan desa kembali asri tanpa banyak polusi. Sisi lain, saya ingin desa menjadi sejahtera penuh dengan pemenuhan kebutuhan penghuninya.
Permasalahannya, banyak pikiran di desa ini sehingga harus ada kesepemahaman diantara kita. Saya dan tetangga, bisa jadi memiliki keinginan yang berbeda.
Perbedaan keinginan mungkin berawal dari perbedaan kebutuhan. Jika saya butuh banyak oksigen, tetangga saya justru membutuhkan banyak uang. Jika saya ingin membangun gedung tinggi, tetangga saya malah membutuhkan lahan luas untuk mengembala ternak.
Kata Napoleon Hill, apa yang terjadi di dunia ini berawal dari pikiran seseorang. Jadi, pikirkan saja hal-hal baik tentang masa depan desa kita. Semoga semua menjadi kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...