Minggu, 13 Oktober 2013

Pemelihara Alam



Bumi yang indah

Manusia sebagai pemelihara alam memiliki andil untuk menentukan kondisi alam. Ketika manusia membawa alam ini ke dalam kehancuran maka hancurlah alam. Ketika alam menjadi indah dan terpelihara dengan baik maka kebaikan akan menghampiri manusia dan makhluk lainnya. Manusia menempati urutan teratas dalam rantai makanan karena memiliki pikiran untuk memilih dan memutuskan sesuatu. Wajar saja jika tugas memelihara alam diserahkan kepada manusia oleh Alloh Yang Maha Kuasa.
Apabila alam terpelihara dengan baik maka limpahan rezeki akan tercurah pada umat manusia. Itu janji Alloh dalam Kitab-Nya. Ketika kelaparan, bencana, ketidakteraturan terjadi di dunia ini maka itu adalah buah dari kelalaian manusia untuk menjaga alam. Pikiran manusia tidak terkonsentrasi untuk menjaga alam. Malahan kecenderungan manusia untuk memeliharan alam terhapus dengan sendirinya.
Hasrat manusia sudah tergantikan dengan hasrat untuk mencari kesenangan sesaat. Manusia jauh dari alam dan lebih mendekatkan dirinya pada nafsu yang tidak akan pernah terpuaskan. Ada banyak orang yang sudah tidak tertarik lagi untuk berinteraksi dengan alam. Alhasil, polusi, stress dan berbagai penyakit timbul dalam tubuhnya karena dia sudah mengabaikan kodrat alami sebagai makhluk Alloh. Dia sudah menjauhkan diri dari ekosistem. Fisiknya berada dalam ekosistem tetapi pikirannya tidak pernah menyadari sebagai bagian dari ekosistem.
Begitu banyak orang mengejar ‘barang abstrak’ seperti uang, deposito dan saham. Padahal barang sebagai pemenuhan kebutuhan manusia sudah tersedia di alam. Bagaimana dia mendapatkannya _ya hanyalah dengan mengolahnya. Orang sudah tidak lagi mencari barang tambang sebagai komoditas berharga, namun cukup dengan angka-angka dalam kartu kredit. Padahal masih banyak emas terkandung dalam perut bumi. Jika orang masih membutuhkannya maka orang akan berlomba mengolah alam seperti tiga abad yang lalu. Sektor industri dan manufaktur _yang notabene mengolah alam_ sudah tergantikan oleh sektor jasa keuangan dan telekomunikasi. Orang sudah tidak melirik lagi agribisnis sebagai profesi yang menjanjikan.
Kawan, alam sudah menyediakan segalanya maka sudah sepantasnyalah kita kembali dekat dengan alam dan mengambil manfaat darinya. Sembari menjaganya, alam ini masih menyediakan banyak potensi bagi manusia. Jangan lupakan alam kita karena semua ini diciptakan oleh Alloh untuk manusia bukan sekedar tempat tidur dan ‘buang air’ saja.
Tanah, air dan udara dalam modal bagi kehidupan di masa depan yang lebih mapan. Kemapanan hidup adalah ketika keseimbangan tercipta. Hubungan antara manusia, alam dan Sang Pencipta terjadi karena kita mengikuti aturan-Nya. Pengharapan ada ketika manusia sudah tidak lagi mencari –barang abstrak- tetapi komoditas riil yang masih tersedia di alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...