Jumat, 18 Oktober 2013

Terbiasa dengan Langkah Prepentif

Melangkah maju


Langkah prepentif memang perlu dilakukan supaya tidak timbul masalah yang tidak diinginkan. Setiap tindakan pencegahan sebagai wujud kewaspadaan kita akan kondisi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Sekecil apapun langkah pencegahan yang kita lakukan akan menjadi investasi masa depan yang akan terasa manfaatnya. Begitu banyak langkah prepentif yang bisa dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat mulai dari berumah tangga hingga bernegara.
Sekarang saya ingin membicarakan satu hal tentang bagaimana langkah prepentif perlu dilakukan di rumah kita. Kondisi rumah yang nyaman untuk ditinggali memang harus ditata sejak awal meskipun dengan biaya sedikit lebih besar dari sekedar membangun begitu saja. Apalagi akhir-akhir ini bencana alam sering menghampiri kita maka sepatutnya segalanya sudah harus dipersiapkan. Banjir, longsor, gempa dan sebagainya seakan terbiasa dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Setelah kita membicarakan rumah kita maka mari kita berbicara lebih luas yakni tentang lingkungan kita. Satu hal yang sering saya sampaikan adalah langkah pencegahan jika terjadi kelangkaan makanan dan air bersih. Pentingkah? Sangat penting. Manusia mana yang bisa bertahan hidup tanpa makanan dan air bersih. Kebutuhan pokok individu manusia menjadi sangat penting dibandingkan yang lain. Dengan keduanya kita bisa menciptakan sebuah peradaban besar yang tahan dengan kondisi zaman yang terus  berubah.
Lingkungan yang menyediakan makanan dan air bersih yang cukup terbukti bisa menjadi sumber kehidupan. Dengan keduanya, bisa menjadi lahan pekerjaan yang sangat luas. Bahkan negara sebesar Amerika bisa makmur hanya dengan jualan makanan dan air bersih. Kita fokuskan hidup kita untuk semua itu, maka hal lain bisa mengikuti. Buktinya, hidup di kota besar seperti Jakarta tidak pernah betah karena tidak tersedianya air bersih yang cukup dan mahalnya harga makanan.
Maka dari itu, menyediakan makanan dan air bersih di rumah sudah harus menjadi kebiasaan kita. Sebagaimana kebiasaan orang tua kita dulu, selalu ada padi yang tersedia di lumbung untuk menghadapi musim paceklik. Akan lebih baik jika kita investasikan uang kita untuk membuat lumbung pangan dan sumur untuk air bersih. Tidak baik jika kita harus selalu menunggu pemerintah untuk memberikan bantuan sarana air bersih. Pemerintah pun manusia biasa. Lumbung bersama dan sumur umum menjadi semacam budaya yang harus dihidupkan kembali.
Setelah keduanya terpenuhi maka kita bisa melakukan langkah prepentif dalam bidang lain seperti pendidikan, infrastruktur, sosial kemasyarakatan dan sebagainya. Masalah akan selalu timbul tetapi jika kita bisa meminimalisirnya maka kita bisa berpikir untuk hal yang lebih besar lagi.
Perlu Ilmu untuk Sebuah Langkah Pencegahan
Kebisasaan kita untuk melakukan langkah prepentif datang dari luasnya ilmu yang kita miliki. Orang yang memiliki ilmu yang luas biasanya bisa menerawang masa depan lebih baik dibandingkan yang lain. Selayaknya pendidikan kita mengarahkan masyarakat untuk selalu waspada akan masa depan lingkungannya. Ketidakpedulian kita akan nasib lingkungan di masa depan karena kurangnya kesadaran akan betapa pentingnya melakukan pencegahan sebelum masalah itu timbul.
Hal yang perlu kita ubah adalah mengubah pola pikir kita sendiri. Berpikir panjang untuk masa depan lebih mapan menjadi kunci utama dari sebuah langkah besar. Hingga sekarang saya kurang paham kenapa pola pikir itu tidak ada dalam kehidupan masyarakat kita. Cara berpikir instan masih menjadi tren yang sulit untuk dihilangkan. Mental-mental yang sembrono dan terburu-buru seakan menghantui kehidupan kita.
Daripada kita berpikir terlalu luas  dan tidak kesampaian mending kita berpikir sederhana. Dengan ilmu yang kita miliki, bayangkan jika suatu hari nanti kita tidak memiliki makanan dan air bersih. Meskipun dengan uang yang banyak, jika tidak ada makanan dan air bersih yang bisa kita beli maka uang pun tidak ada gunanya. Bisa jadi, di masa depan makanan dan air bersih lebih berharga dibandingkan sebongkah emas. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti, tetapi  mengajak untuk lebih waspada dan berhati-hati.
So, biasakanlah untuk melakukan langkah-langkah pencegahan karena saya yakin semua itu bermanfaat di masa depan. Perbanyaklah membaca dan berdiskusi supaya pikiran kita terbuka dengan ide-ide baru. Percayalah, ketika pikiran kita sudah terbuka maka tidak akan segan-segan mengeluarkan banyak biaya untuk investasi masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...