Senin, 14 Oktober 2013

Selalu Ada Harapan



Selalu ada harapan di setiap hari yang dilalui. Harapan itu ada karena manusia berpikir. Hati dan pikirannya membawa kepada apa yang diinginkan. Bahkan, lautan dan luasnya dunia tidak menjadi halangan untuk menggapai sebuah harapan. Kita mengenal Tanjung Harapan di Afrika karena waktu itu bangsa Eropa begitu percaya akan sebuah pengharapan.
Ada banyak kisah yang menceritakan betapa sebuah harapan bisa mengubah nasib manusia bahkan suatu bangsa menjadi lebih baik. Bangsa Mongol si pengembara, bangsa Eropa si penjelajah, bangsa Arab sang penakluk dan yang lainnya bisa bertrasnformasi menjadi bangsa yang berpengaruh karena adanya sebuah harapan.
Di balik sebuah usaha ada secercah harapan. Harapan menjadi senjata bagi yang tidak pernah tahu akan hari esok. Harapan adalah jalan untuk selalu berjalan pada jalan yang telah direncanakan. Tidak ada siapa pun yang bisa merubah apa yang kita harapkan. Sebuah harapan adalah segalanya.
Percayakah kita akan apa yang kita harapkan? Wajar jika sebuah pengharapan tidak terlaksana jika tidak ada rasa percaya akan harapan itu. Sang pelaut percaya bahwa suatu saat dia akan berlabuh dan menurunkan jangkarnya untuk bisa menapaki daratan. Para petani selalu berharap hasil panennya melimpah dan berkah. Ketika membuka tokonya si pedagang berharap ada pembeli yang membeli barang dagangannya.
Orang yang berani berharap ternyata lebih sukses bila dibandingkan orang yang tidak punya harapan. Mereka yang optimis menyambut hari esok adalah para penantang waktu yang tidak kenal lelah untuk terus berharap. Mereka mengais rezeki tidak untuk hari ini saja tetapi senantiasa berpikir panjang kedepan.
Mempersiapkan hari esok dengan harapan bisa menikmati kehidupan yang lebih baik. Setiap melangkah selalu ada harapan di setiap langkahnya. Semakin cepat dia berjalan maka semakin cepat dia bertemu dengan harapannya.
Harapan pun bisa membunuh pesimis dalam diri kita. Tidak sedikit orang yang selalu optimis karena dadanya penuh dengan sejuta harapan. Dia bangun hidupnya dengan harapan-harapan itu. Ketika satu harapan tidak tercapai masih ada harapan lain yang bisa diraihnya. Gejolak dalam dadanya begitu bergemuruh karena penuh dengan api-api harapan yang membakar semangatnya. Tidak ada kata menyerah pada keadaan. Ketika dia salah arah, maka harapannya menjadi penuntunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...