Jumat, 18 Oktober 2013

Berkah Pertumbuhan Penduduk


Pendudukdandunianya

Pertumbuhan penduduk menjadi berkah bagi para pengusaha karena akan semakin banyak  konsumen untuk produknya. Ada banyak perusahaan yang menjadikan jumlah penduduk suatu wilayah sebagai sasaran pemasaran produknya. Bahkan, perusahaan multinasional sering menjadikan jumlah penduduk di suatu negara sebaai acuan bisnisnya. Seperti kita tahu, China sebagai negara dengan mayoritas penduduk di dunia menjadi pasar potensial untuk berbagai macam barang dan jasa.
Selain China ada juga Amerika sebagai pasar konsumsi terbesar di dunia. Makanya Amerika menjadi negara dengan predikat 'negara paling konsumtif' di dunia. Selain kedua negara besar tadi, tentu saja Indonesia menjadi salah satu pasar potensial bagi dunia industri. Berbagai macam produk masuk ke negeri ini bahkan tanpa adanya proteksi. Lucunya, banyak produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk asing di negerinya sendiri.
Berpikir Tentang Pertumbuhan Penduduk
Bagi pengusaha penting untuk senantiasa memikirkan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk di suatu propinsi bahkan nasional menjadi acuan pemasaran produk di masa depan. Meskipun tidak menjadi kepastian angka pertumbuhan penduduk sama dengan pertumbuhan ekonomi nasional setidaknya bisa menjadi acuan preperensi atau tren konsumsi di masyarakat. Berpikir jauh ke depan sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan pemasaran baik kualitas atau kuantitas.
Ikuti Pola Penyebarannya
Apabila kita tahu jumlah penduduk di suatu wilayah maka teruslah amati pola penyebarannya. Dengan begitu, diharapkan kita bisa mengikuti arah distribusi produk yang dipasarkan. Pola penyebaran penduduk menjadi kunci penting ketika ksebuah usaha  akan memperluas wilayah pemasarannya atau membuka cabang baru di suatu tempat. Pada faktanya, padatnya penduduk tidak selalu menjadi acuan pemasaran tanpa memperhatikan penyebarannya. Misalnya, membuka rumah makan di pemukiman padat penduduk belum tentu berhasil karena disana masyarakat tidak terbiasa makan di luar rumah. Dalam skala besar, pemasar harus bisa membedakan antara masyarakat urban dengan masyarakat pedesaan dengan pola konsumsi yang berbeda diantara keduanya.
Jangan Khawatir Akan Kehilangan Konsumen
Mengingat pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih tinggi maka kita jangan khawatir kehilangan konsumen di masa depan. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Pemikiran mendasar itulah yang menjadi tolak ukur keberhasilan usaha di masa depan. Optimisme harus selalu ada dalam diri para pengusaha. Kondisi ekonomi makro selalu berubah tetapi kebutuhan dan keinginan manusia tidak akan pernah pupus. Saya belajar banyak dari Honda Motor Company tentang bagaimana mereka melihat pertumbuhan penduduk menjadi peluang besar untuk terus berinovasi dan menyesuaikan berbagai produknya dengan selera konsumen.
Penopang Usaha di Masa Depan
Jumlah penduduk  yang  terus bertambah adalah penopang usaha  kita  di masa depan baik dari segi pemasaran maupun keuangan serta tenaga kerja. Dari segi pemasaran telah disebutkan diatas sedangkan dari sisi keuangan kita bisa tertolong oleh banyaknya dana masyarakat yang ada di lembaga keuangan. Tren pengelolaan uang di bank, investasi berjangka dan tabungan emas menjadi 'jaminan' ketersediaan dana di masa depan.
Ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah mencukupi sebenarnya membuat upah menjadi murah karena rendahnya daya tawar kaum buruh. Akan banyak orang yang rela bekerja walaupun dibayar dengan upah rendah. Tetapi tentu saja upah tetap harus mencukupi supaya kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Hanya saja kita bisa membuat sistem maklun dengan tanpa harus membuat pabrik dalam satu lokasi. Biasanya, para pekerja lebih 'kerasan' dengan sistem ini dibanding harus bekerja di pabrik dengan segala 'ketidaknyamanannya'.
So, optimis terus dan yakinlah bahwa produk kita ada yang membutuhkan, baik saat ini maupun nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...