Pendudukdandunianya |
Pertumbuhan penduduk menjadi berkah
bagi para pengusaha karena akan semakin banyak
konsumen untuk produknya. Ada banyak perusahaan yang menjadikan jumlah
penduduk suatu wilayah sebagai sasaran pemasaran produknya. Bahkan, perusahaan
multinasional sering menjadikan jumlah penduduk di suatu negara sebaai acuan
bisnisnya. Seperti kita tahu, China sebagai negara dengan mayoritas penduduk di
dunia menjadi pasar potensial untuk berbagai macam barang dan jasa.
Selain China ada juga Amerika
sebagai pasar konsumsi terbesar di dunia. Makanya Amerika menjadi negara dengan
predikat 'negara paling konsumtif' di dunia. Selain kedua negara besar tadi,
tentu saja Indonesia menjadi salah satu pasar potensial bagi dunia industri.
Berbagai macam produk masuk ke negeri ini bahkan tanpa adanya proteksi.
Lucunya, banyak produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk asing di
negerinya sendiri.
Berpikir Tentang Pertumbuhan Penduduk
Bagi pengusaha penting untuk
senantiasa memikirkan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk di suatu
propinsi bahkan nasional menjadi acuan pemasaran produk di masa depan. Meskipun
tidak menjadi kepastian angka pertumbuhan penduduk sama dengan pertumbuhan
ekonomi nasional setidaknya bisa menjadi acuan preperensi atau tren konsumsi di
masyarakat. Berpikir jauh ke depan sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan
pemasaran baik kualitas atau kuantitas.
Ikuti Pola Penyebarannya
Apabila kita tahu jumlah penduduk di
suatu wilayah maka teruslah amati pola penyebarannya. Dengan begitu, diharapkan
kita bisa mengikuti arah distribusi produk yang dipasarkan. Pola penyebaran
penduduk menjadi kunci penting ketika ksebuah usaha akan memperluas wilayah pemasarannya atau
membuka cabang baru di suatu tempat. Pada faktanya, padatnya penduduk tidak
selalu menjadi acuan pemasaran tanpa memperhatikan penyebarannya. Misalnya,
membuka rumah makan di pemukiman padat penduduk belum tentu berhasil karena
disana masyarakat tidak terbiasa makan di luar rumah. Dalam skala besar,
pemasar harus bisa membedakan antara masyarakat urban dengan masyarakat
pedesaan dengan pola konsumsi yang berbeda diantara keduanya.
Jangan Khawatir Akan Kehilangan Konsumen
Mengingat pertumbuhan penduduk
Indonesia yang masih tinggi maka kita jangan khawatir kehilangan konsumen di
masa depan. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda.
Pemikiran mendasar itulah yang menjadi tolak ukur keberhasilan usaha di masa
depan. Optimisme harus selalu ada dalam diri para pengusaha. Kondisi ekonomi
makro selalu berubah tetapi kebutuhan dan keinginan manusia tidak akan pernah
pupus. Saya belajar banyak dari Honda Motor Company tentang bagaimana mereka
melihat pertumbuhan penduduk menjadi peluang besar untuk terus berinovasi dan
menyesuaikan berbagai produknya dengan selera konsumen.
Penopang Usaha di Masa Depan
Jumlah penduduk yang
terus bertambah adalah penopang usaha
kita di masa depan baik dari segi
pemasaran maupun keuangan serta tenaga kerja. Dari segi pemasaran telah
disebutkan diatas sedangkan dari sisi keuangan kita bisa tertolong oleh
banyaknya dana masyarakat yang ada di lembaga keuangan. Tren pengelolaan uang
di bank, investasi berjangka dan tabungan emas menjadi 'jaminan' ketersediaan
dana di masa depan.
Ketersediaan tenaga kerja dalam
jumlah mencukupi sebenarnya membuat upah menjadi murah karena rendahnya daya
tawar kaum buruh. Akan banyak orang yang rela bekerja walaupun dibayar dengan
upah rendah. Tetapi tentu saja upah tetap harus mencukupi supaya kesejahteraan
masyarakat bisa tercapai. Hanya saja kita bisa membuat sistem maklun dengan
tanpa harus membuat pabrik dalam satu lokasi. Biasanya, para pekerja lebih
'kerasan' dengan sistem ini dibanding harus bekerja di pabrik dengan segala
'ketidaknyamanannya'.
So, optimis terus dan yakinlah bahwa
produk kita ada yang membutuhkan, baik saat ini maupun nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...