Minggu, 20 Oktober 2013

Mengetahui Pola Pemasaran Produk dengan Mempertajam Intuisi


Ikuti kata hati

Ketika saya memutuskan untuk memiliki usaha ternak di desa, saya memiliki pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab. Bagaimana memasarkan produk kita di tengah segala keterbatasan? Sepertinya bukan hanya saya yang mengalami kebingungan itu. Ada banyak pengrajin, petani dan UKM lain di pedesaan yang mengalami kesulitan memasarkan produknya. Dan mungkin, itulah salah satu alasan kenapa orang desa sendiri enggan menjalankan usahanya di desa. Mereka lebih memilih membuka usaha di pekotaan yang 'lebih dekat' dengan potensi pasar.
Pemasaran produk pedesaan berbeda dengan pola pemasaran produk yang dibuat di perkotaan. Jika ditinjau dari aspek geografis, produk pedesaan lebih jauh menjangkau konsumen akhir yang dominan berada di perkotaan. Begitupun, jika ditinjau dari aspek promosi dan pemasaran dimana produk pedesaan mengalami kesulitan untuk mengenalkannya secara langsung. Masih banyak sisi 'kelemahan' sistem pemasaran produk pedesaan jika dibandingkan produk perkotaan.
Untuk mempermudah proses pemasaran produk pedesaaan, selain menerapkan teori bauran pemasaran si produsen harus berlatih untuk mempertajam intuisi dalam meracik strategi usahanya. Intuisi ini berguna untuk memahami pola kebutuhan masyarakat akan produk yang ditawarkan. Perlu diketahui bahwa informasi saja tidak cukup untuk menjual produk kita kepada masyarakat apalagi berada di luar jangkauan kita. Terkadang, dengan intuisi pengusaha produk bisa dijual degan lancar tanpa harus ada penggalian informasi terlebih dahulu.
Penajaman intuisi perlu dilatih dengan dua cara sederhana yakni berdo'a dan terus membaca.
Pertama, dengan berdo'a maka Alloh akan senantiasa menunjukan jalan yang harus kita tempuh karena intuisi ini tidak bisa dipelajari seperti kita belajar matematika. Ada orang yang memiliki intuisi yang tajam sejak lahir tetapi ada juga yang memilikinya dengan belajar dalam waktu tertentu. Alloh-lah yang  menguasai alam dunia ini, maka Dia pulalah yang telah mencitptakan 'keterkaitan' antar manusia. Nah, untuk tahu pola keterkaitan itu maka kita harus  banyak 'bertanya' pada-Nya.
Kedua, dengan banyak membaca kita lebih tahu apa yang sedang terjadi di dunia ini. Banyaknya ilmu bukan berarti membuat kita terlalu lama  untuk berpikir tetapi dengan intuisi kita bisa membuat keputusan dengan cepat berkat informasi yang kita miliki. Membaca koran, majalah, internet, buku dan membaca kondisi alam sekitar perlu kiranya untuk turut  mempertajam intuisi kita.
Ketika intuisi kita berkata tentang 'apa yang harus kita lakukan' maka gambaran pola pemasaran yang kita inginkan segera muncul dalam pikiran. Nah, jangan tunda lagi untuk menuliskannya di selembar kertas. Dengan tetap mengucap syukur pada-Nya, tetapkan pola itu kemudian sebarkan kepada semua pihak mulai dari karyawan, partner dan investor. Lakukan proses pemasaran sebagaimana keputusan yang telah kita buat. Mudah-mudahan Yang Maha Kuasa memudahkan usaha kita untuk mencapai kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...