Ikuti kata hati |
Ketika
saya memutuskan untuk memiliki usaha ternak di desa, saya memiliki pertanyaan
yang cukup sulit untuk dijawab. Bagaimana memasarkan produk kita di tengah
segala keterbatasan? Sepertinya bukan hanya saya yang mengalami kebingungan
itu. Ada banyak pengrajin, petani dan UKM lain di pedesaan yang mengalami
kesulitan memasarkan produknya. Dan mungkin, itulah salah satu alasan kenapa
orang desa sendiri enggan menjalankan usahanya di desa. Mereka lebih memilih
membuka usaha di pekotaan yang 'lebih dekat' dengan potensi pasar.
Pemasaran
produk pedesaan berbeda dengan pola pemasaran produk yang dibuat di perkotaan.
Jika ditinjau dari aspek geografis, produk pedesaan lebih jauh menjangkau
konsumen akhir yang dominan berada di perkotaan. Begitupun, jika ditinjau dari
aspek promosi dan pemasaran dimana produk pedesaan mengalami kesulitan untuk
mengenalkannya secara langsung. Masih banyak sisi 'kelemahan' sistem pemasaran
produk pedesaan jika dibandingkan produk perkotaan.
Untuk
mempermudah proses pemasaran produk pedesaaan, selain menerapkan teori bauran
pemasaran si produsen harus berlatih untuk mempertajam intuisi dalam meracik
strategi usahanya. Intuisi ini berguna untuk memahami pola kebutuhan masyarakat
akan produk yang ditawarkan. Perlu diketahui bahwa informasi saja tidak cukup
untuk menjual produk kita kepada masyarakat apalagi berada di luar jangkauan
kita. Terkadang, dengan intuisi pengusaha produk bisa dijual degan lancar tanpa
harus ada penggalian informasi terlebih dahulu.
Penajaman
intuisi perlu dilatih dengan dua cara sederhana yakni berdo'a dan terus
membaca.
Pertama,
dengan berdo'a maka Alloh akan senantiasa menunjukan jalan yang harus kita
tempuh karena intuisi ini tidak bisa dipelajari seperti kita belajar
matematika. Ada orang yang memiliki intuisi yang tajam sejak lahir tetapi ada
juga yang memilikinya dengan belajar dalam waktu tertentu. Alloh-lah yang menguasai alam dunia ini, maka Dia pulalah
yang telah mencitptakan 'keterkaitan' antar manusia. Nah, untuk tahu pola
keterkaitan itu maka kita harus banyak
'bertanya' pada-Nya.
Kedua,
dengan banyak membaca kita lebih tahu apa yang sedang terjadi di dunia ini.
Banyaknya ilmu bukan berarti membuat kita terlalu lama untuk berpikir tetapi dengan intuisi kita
bisa membuat keputusan dengan cepat berkat informasi yang kita miliki. Membaca
koran, majalah, internet, buku dan membaca kondisi alam sekitar perlu kiranya
untuk turut mempertajam intuisi kita.
Ketika
intuisi kita berkata tentang 'apa yang harus kita lakukan' maka gambaran pola
pemasaran yang kita inginkan segera muncul dalam pikiran. Nah, jangan tunda
lagi untuk menuliskannya di selembar kertas. Dengan tetap mengucap syukur
pada-Nya, tetapkan pola itu kemudian sebarkan kepada semua pihak mulai dari
karyawan, partner dan investor. Lakukan proses pemasaran sebagaimana keputusan
yang telah kita buat. Mudah-mudahan Yang Maha Kuasa memudahkan usaha kita untuk
mencapai kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...