Jumat, 18 Oktober 2013

Pentingnya Mendiskusikan Masa Depan Perusahaan


Diskusi Bisnis

Mendisukikan masa depan perusahaan tidak hanya tugas jajaran eksekutif teras saja, tetapi menjadi kepentingan para karyawan. Karyawan layak tahu sasaran suatu perusahaan supaya ada kejelasan tujuan kerja dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Mendiskusikan masa depan perusahaan bisa saja dalam sesi khusus ataupun dalam sesi informal di sela-sela pekerjaan. Ini menjadi sangat penting karena bisa menjadi  motifasi kerja para karyawan. Selain itu, loyalitas karyawan juga menjadi lebih tinggi. Ternyata, tidak hanya dengan insentif dan besaran gaji saja loyalitas karyawan bisa diangkat tetapi juga dengan cara bagaimana para manajer mendengar 'unek-unek' para karyawannya tentang perusahaan. Pengakuan para menejer kepada pemikiran karyawan dari berbagai level bisa menjadi amunisi untuk meningkatkan kinerja agar lebih optimal.
Dalam tradisi perusahaan sekelas Honda Motor Company, ada diskusi bebas yang diberinama waigaya. Setiap peserta diskusi boleh mengangkat tema apa saja untuk memberikan pandangan terhadap tema yang diangkat. Sesi waigaya ini berlaku dari tingkat eksekutif hingga karyawan pabrik. Alhasil, banyak ide yang memberikan andil positif bagi perusahaan. Berkaitan dengan masa depan perusahaan, waigaya menjadi semacam pemantik api semangat untuk mencapai keberhasilan dimasa depan. Setiap individu dalam perusahaan secara perlahan paham bagaimana seharusnya perusahaan berjalan dan hasil apa yang akan dicapai dimasa depan.
Untuk perusahaan sekala UKM, mendiskusikan masa depan usaha dengan para kologa juga sangat penting. Sering si pemilik usaha atau menejer menganggap karyawannya hanya sebagai mesin bernyawa. Karyawan tidak dianggap sebagai manusia yang memiliki ide dan pemikiran tetapi hanya diperas tenaga dan pikirannya saja. Jangan aneh jika suatu saat karyawan mengundurkan diri dengan alasan tidak nyaman dengan pekerjaan yang dilakoninya. Padahal, bisa jadi mereka memiliki unek-unek tentang bagaimana seharunya perusahaan berjalan, tetapi tidak punya kuasa untuk bicara dan menyampaikan pendapat.
Sebagaimana yang saya alami, menjadi karyawan yang tidak tahu tujuan sebuah perusahaan hanya capek dan penat. Rasa bosan bisa hinggap begitu sering. Apabila karyawan banyak bicara maka si boss mencap kita sebagai karyawan yang cerewet. Namun, para menejer bisa menilai bahwa karyawan tersebut serius dan loyal pada perusahaan dengan melihat prestasi kerjanya. Tidak sedikit, sebuah perusahaan kecil menjadi besar atas loyalitas karyawannya. Karena tidak sedikit juga karyawan yang meninggalkan perusahaan ketika berada dalam kondisi merugi dan diambang kebangkrutan.
Jangan Malu Bertanya pada Bawahan
Karyawan adalah aset. Sebuah perusahaan tidak akan pernah mencapai kemajuan tanpa adanya karyawan-karyawan luar biasa. Anggapan seperti inilah yang seharusnya ada dalam benak seorang menejer sehingga dia tidak malu untuk bertanya pada bawahannya. Mungkin saja ide bisnis yang bisa melesatkan usaha kita datang dari karyawan level terbawah.
Masa depan sebuah perusahaan tidak hanya kepentingan si pemilik usaha tetapi juga para karyawannya. Logika pragamatisnya, jika perusahaan merugi maka karyawan sendiri yang akan terkena imbasnya, bisa pemotongan gaji bahkan PHK. Jadi pada menejer pun bisa menanya kepada setiap karyawan ingin seperti apa perusahaan nantinya. Ketika perusahaan memiliki impian bersama, maka mungkin itulah yang disebut perusahaan publik. Sebuah perusahaan yang dimiliki oleh para karyawannya bukan hanya oleh para pendirinya atau keluarga pendirinya.
Mungkin akan ada jawaban yang berbeda ketika ditanya tentang masa depan perusahaan kita. Dengan diskusi, impian itu akan mengkerucut dan menuju pada satu tujuan. Tujuan yang jelas dari sebuah perusahaan bisa menjadi bintang penerang untuk terus maju dan berkembang.

Mendiskusikan Sasaran Perusahaan
Tidak ada hal yang begitu penting untuk keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan selain sasaran yang ditulis dan dipikirkan dengan baik. Pendek kata, organisasi yang tahu kemana akan pergi jauh lebih mungkin akan sampai ke sana daripada yang sangat tergantung pada kebetulan. Mendiskusikan sasaran perusahaan tidaklah jauh dari tema bidang –bidang bisnis sebagai berikut:
1.       Penguasaan pasar (Bagaimanakah kedudukan kita terhadap pada pesaing?)
2.       Pertumbuhan dan perkembangan (Berapa dan bagaimana cepatnya pertumbuhan yang seharusnya?)
3.       Profitabilitas (Apa jenis dan berapa jumlah kemungkinan beruntung?)
4.       Hubungan dan prestasi kerja karyawan (Imbalan dan bagian penghasilan apa yang akan diberikan kepada karyawan, dan apa yang mereka harapkan?)
5.       Hubungan dengan hasil untuk penanam modal (Seberapa besar bagian pendapatan yang akan diberikan kepada investor?)
6.       Tanggung jawab dan hubungan kemasyarakatan (Jenis bisnis apa yang dikehendaki oleh masyarakat yang dikecimpungi oleh perusahaan?)
7.       Sumber daya fisis (Peralatan, perkakas dan hal apa saja yag dibutuhkan perusahaan?)
8.       Produk dan inovasi (Apa saja  yang diutamakan dalam produk baru dan penelitian?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...