Senin, 14 Oktober 2013

Memanfaatkan Kayu di Sekitar Rumah



Pohon albasia
Suatu saat saya pernah jalan-jalan keliling kampung. Ternyata, ada banyak pohon kayu albasiah atau jengjen yang tumbuh. Tidak hanya di dekat rumah saja, ada banyak ratusan pohon di sepanjang jalan yang saya lalui. Program penananam pohon yang dicanangkan pemerintah membuat desa menjadi lebih hijau dibandingkan sebelumnya.
Terlintas dalam pikiran, untuk apa ya kayu sebanyak itu? Saya pikir akan ada banyak rumah yang dibangun. Namun, masyarakat lebih suka membangun rumah tembok sehingga penggunaan kayu diperkirakan lebih sedikit daripada rumah panggung. Bagaiman kalau dibuat peralatan rumah tangga?
Ya, kayu masih menjadi primadona untuk perabotan rumah tangga. Furnitur hingga peralatan dapur masih menggunakan kayu. Jadi, kalau rumah tembok sekalipun pasti masih ada unsur kayu sebagai pelengkap. Kalau begitu, saya berencana untuk membuat perusahaan furnitur berbahan dasar kayu. Apalagi, kebutuhan alat rumah tangga diperkirakan akan meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk.
Pasar untuk furnitur ini memang masih luas. Ada banyak rumah yang belum terisi lengkap dengan perabotan rumah tangga. Bisa jadi harganya yang tidak terjangkau menjadi alasan. Untuk itu, saya buat konsep furnitur sederhana tanpa ukiran sehingga bisa menekan biaya produksi. Tanpa mengesampingkan kualitas, harga yang bersaing di pasaran dapat menyerap pasar kelas menengah ke bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...