Teknologi sederhana |
Manusia diciptakan dengan akal untuk
digunakan berpikir. Setiap pekerjaan yang dilakukan manusia lahir dari proses
berpikir sebagai upaya untuk bertahan hidup. Proses berpikir ini menghasilkan
banyak barang dan jasa yang bisa digunakan bahkan diperjualbelikan. Dari proses
itu lahirnya interaksi yang saling menguntungkan.
Menguntungkan adalah kata kunci dari
alasan manusia untuk berpikir. Jika tidak menguntungkan dirinya atau
lingkungannya maka manusia sepertinya malas untuk berpikir. Hasil dari sebuah
pemikiran akan terasa menguntungkan jika diimplementasikan dalam kehidupan
keseharian suatu individu atau masyarakat.
Teknologi sebagai salah satu buah pikir manusia akan terasa manfaatnya
karena diterapkan. Teknologi sesederhana apapun itu, ternyata sangat membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhannya. Misalnya, teknologi pertanian yang terus
berkembang dari zaman ke zaman telah banyak membantu untuk menyediakan bahan
pangan. Jika dulu hanya menggunakan cangkul maka sekarang membajak bisa
menggunakan mesin pembajak bahkan robot. Dan begitulah seterusnya. Teknologi
akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Jika teknologi sudah berubah menjadi
lebih baik, maka masihkan kita menggunakan cara-cara tradisional? Ternyata
banyak alasan kenapa orang tidak beralih dari teknologi tradisional menjadi
lebih modern. Apapun alasannya, hal terpenting adalah mengubah cara berpikirnya. Perubahan
teknologi bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, namun pola pikir
tradisional kita pun harus berubah.
Seperti yang disampaikan di atas,
teknlogi adalah hasil dari proses berpikir. Teknologi tidak harus selalu mahal
dan membeli dari orang lain. Kemampuan otak manusia bisa menciptakan alat
secanggih persawat antariksa. Untuk itu, siapa pun bisa menciptakan teknologi
asalkan dia mau berpikir. Toh, teknologi menguntungkan kita.
Saya mulai dengan berpikir kreatif
bukan konsumtif. Apa yang ada di sekitar kita maka bisa digunakan untuk menciptakan sebuah
teknologi sesederhana apa pun. Jika sebelumnya mengangkut barang masih dipikul
maka sekarang mulai menggunakan gerobak. Gerobak itu pun saya buat sendiri
bukan dari membeli. Kedepan saya mulai memikirkan bagaimana memindahkan barang
_terutama hasil panen_ tanpa harus membeli peralatan mahal seperti mobil.
Berpikir kreatif adalah memikirkan
bagaimana hal yang tidak ada menjadi ada dengan cara membuatnya. Sedangkan
berpikir konsumtif adalah bagaimana yang
tidak ada itu menjadi ada dengan membeli. Pikiran konsumtif hanya terfokus pada
uang sebagai alat tukar bukan bagaimana cara merancang sebuah teknologi tepat
guna.
Marilah kita pikirkan bagaimana
pekerjaan kita menjadi lebih mudah. Pekerjaan yang berat bukan berarti
ditinggalkan tetapi dibuat mudah. Toh, pekerjaan seberat apa pun selalu
bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang
meninggalkan pekerjaan berat _seperti bertani atau menambang batu_ di kemudian
hari mengalami kesulitan pangan dan bahan bangunan.
Ada orang yang beranggapan bahwa
pekerjaan berat itu bukan pekerjaan yang layak. Dengan teknologi,
pekerjaan-pekerjaan berat itu akan terasa ringan dan layak untuk dijadikan
sumber mata pencaharian. Pada akhirnya, diharapkan tidak ada lagi orang yang
memilah-milah pekerjaan. Pada faktanya, setiap pekerjaan adalah penting bagi
kehidupan umat manusia kini dan nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...